Surat Ali Imran ayat 192 dan 193 merupakan dua ayat yang saling berkaitan dan memiliki keterkaitan dengan konteks sebelum dan sesudahnya. Sebelum membahas Asbabunnuzul dari dua ayat tersebut, perlu diketahui bahwa Asbabunnuzul adalah sebab-sebab turunnya ayat Al-Quran yang memberikan gambaran tentang latar belakang atau situasi yang mempengaruhi penurunan ayat tersebut. Dalam hal ini, Asbabunnuzul dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna ayat Al-Quran.
Berikut adalah Asbabunnuzul dari Surat Ali
Imran ayat 192 dan 193:
Surat Ali Imran ayat 192:
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ
أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya siapa saja yang
Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sesungguhnya Engkau telah menghinakannya
dan tidak ada pembela bagi orang-orang zalim.”
Asbabunnuzul Surat Ali Imran ayat 192:
Ayat ini turun sebagai jawaban atas pertanyaan
orang-orang Yahudi yang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang keadaan
orang-orang yang tidak menerima ajaran Islam. Orang-orang Yahudi mengajukan
pertanyaan ini dengan maksud untuk mencari kelemahan dalam ajaran Islam. Ayat
ini kemudian menegaskan bahwa orang-orang yang masuk ke dalam neraka, mereka
akan merasakan rasa malu yang besar dan tidak ada yang bisa membela mereka.
Surat Ali Imran ayat 193:
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا
يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ
لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
“
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah
mendengar seruan yang memanggil untuk beriman, (yaitu) ‘Berimanlah kamu kepada
Tuhanmu’, maka kami beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan
hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang
yang berbakti.”
Asbabunnuzul Surat Ali Imran ayat 193:
Ayat ini turun sebagai bentuk dorongan dan
motivasi bagi para sahabat untuk senantiasa beriman kepada Allah dan memohon
ampunan atas dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan. Ayat
ini juga menunjukkan pentingnya untuk senantiasa bersama orang-orang yang
berbakti dan bertakwa kepada Allah.
Menurut sejarah, ayat ini turun ketika sekelompok
sahabat, yang dipimpin oleh Ubadah bin Shamit, melakukan perjalanan ke Makkah
untuk melakukan umrah. Namun, pada saat mereka tiba di Makkah, mereka tidak
diizinkan untuk melakukan ibadah umrah oleh musuh-musuh Islam. Hal ini
menyebabkan mereka merasa sedih dan kecewa. Kemudian, Allah SWT menurunkan ayat
ini sebagai dorongan dan motivasi agar mereka senantiasa beriman dan
bertawakkal kepada Allah, serta memohon ampunan atas dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan.
Dari Asbabunnuzul Surat Ali Imran ayat 192 dan 193, kita
dapat mengambil pelajaran bahwa Allah SWT senantiasa memberikan bantuan dan
dorongan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Selain itu,
kita juga diajarkan untuk senantiasa memohon ampunan atas dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan serta senantiasa bersama
orang-orang yang berbakti dan bertakwa kepada Allah. Dengan demikian, kita akan
senantiasa mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT serta mendapatkan
tempat yang terhormat di sisi-Nya.