Dalam situasi yang seperti ini maka perusahaan wajib memiliki manajer personalia yang handal untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan kegawaian. Jika suatu perusahaan mampu mengatasi masalah-masalah mengenai karyawan maka keharmonisan semua komponen perusahaan akan terbangun, ini tentu saja akan membawa dampak positif dalam hal produktifitas.
Manajemen adalah proses kegiatan yang dilakukan mulai dari merencanakan, menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama antar individu-individu dalam rangka mencapai tujuan yang telah baik. Secara filosofis manajemen kepegawaian merupakan bagian dari Manajemen Umum, artinya sebuah proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orang-orang yang berada dalam suatu organisasi dengan maksud untuk membantu tercapainya tujuan yang diinginkan organisasi (Handoko, 2001:41).
Menurut Mangkuprawira (2004:166) mengatakan, manajemen Sumber Daya Manusia merupakan penerapan pendekatan SDM di mana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
- tujuan untuk perusahaan yang bersangkutan dan
- untuk pegawai, keduanya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia tidak boleh diperlakukan hanya sebagai faktor produksi, melainkan harus diperlakukan dengan emosi dan perasaan.
Menurut Alex Nitisemito (2002:10) mengartikan SDM sebagai suatu ilmu pengetahuan dan seni untuk dapat melaksanakan planning, organizing, actuating dan controlling, sehingga efektifitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan melaui dari perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.