غايته بلوغ الن هاية فى إتقان لفظ القرأن على متل قى من الحضرة الن بوي ة ألَفصحي ة وقيل غايته صون الل سان عن الخطاء فى كتاب الله تعالى
Tujuan (memepelajari Ilmu Tajwid) adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara betul (fasih) sesuai yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw, dan juga agar dapat memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membaca kitab Allah ta’ala (Al-Qur’an)”
Hukum Mempelajari Tajwid
Hukum mempelajari Tajwid sebagai disiplin ilmu adalah fardhu Khifayah atau merupakan kewajiban kolektif.Artinya, mempelajari Ilmu Tajwid secara mendalam tidak diharuskan bagi setiap orang, tetapi cukup diwakili oleh beberapa orang saja. Namun, jika dalam suatu kaum tidak ada seorangpun yang mempelajari Ilmu Tajwid, maka berdosalah kaum itu.Adapun hukum membaca Al-Qur’an dengan menggunakan aturan Tajwid adalah fardu Ain atau merupakan kewajiban pribadi, karenannya apabila seorang membaca Al-Qur’an dengan tidak menggunakan Ilmu Tajwid, hukumnya berdosa:
الت جويد لَخلف فى أن ه فرض كفاية والعمل به فرض عين على ك ل مسلم ومسلمة من المكل فين
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa (mempelajari) Ilmu Tajwid hukumnya Fardlu Kifayah, sementara mengamalkanya (ketika membaca Al-Qur’an) hukumnya Fardlu Ain bagi setiap muslim dan muslimah yang telah mukallaf. Syekh Ibnu Jazariy dalam sairnya mengatakan:
والَخذ بالت جويد حتم لَزم # من لم يج ود القران اثم لَن ه به الَله انزلَ # وهكذا منه الينا وصل
Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid hukumnya wajib.Siapa saja yang membaca Al-Qur’an tanpa memakai Tajwid, hukumnya dosa.Karena sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur’an berikut dengan tajwidnya.Demikian yang sampai kepada kita dari-Nya.