Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Media Dalam Berakhlak

Jejak Pendidikan- Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut komisi tentang teknologi Instruksional dalam laporannya yang monumental kepada Dewan Perwakilan Rakyat (congress) A.S. dalam Gene L. Wilkinson, mencatat cara yang berbeda dalam mendefinisikan media, yaitu definisi media pendidikan dikenal secara tradisional adalah media yang lahir dari revolusi komunikasi, yang dapat digunakan untuk keperluan instruksional bersama-sama guru, buku teks dan papan tulis.

Menurut Santoso S. Hamijaya, dalam Ahmad rohani menyebutkan media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Dan menurut Ahmad Rohani media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).

Dalam pengertian diatas dapat di pahami bahwa media dalam akhlak yang dimaksud disini yaitu media sebagai alat bantu yang mempermudah proses pembentukan akhlak. Media berkembang seiring dengan berjalannya waktu, yang awalnya media hanya sebatas alat bantu guru dalam mengajar. Sekarang telah berkembang menjadi bermacam-macam basis media.

Diantara berbagai basis tersebut yang paling cocok digunakan dalam pembentukan akhlak yaitu media berbasis manusia. Karena dalam metode tersebut dalam pembelajarannya lebih menekankan untuk mengajak dan memberi contoh. Sehingga media berbasis manusia sangat cocok digunakan dalam pembentukan akhlak.

Sumber:

  1. Arief Sardiman dkk, Media Pendidikan:Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009).
  2. Gene L. Wilkinson, Media dalam Pembelajaran, terj. Zulkarimein Nasution, (Jakarta: Rajawali, 1984).
  3. Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997).