Advertisement
Jejak Pendidikan- berikut uraian tentang ilmu dasar tentang hukum mad
a. Pengertian Mad
Mad menurut bahasa adalah “memanjangkan dan menambah”. Sedangkan menurut istilah, Mad adalah: Memanjangkan suara pada salah satu dari huruf Mad (asli).b. Pembagian Mad
Dalam ilmu Tajwid, mad dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Mad Ashli dan mad far’i.1) Mad Ashliy
Mad Ashliy dikenal juga dengan istilah Mad Thobi’i.Mad Thobi’I secara bahasa artinya adalah “tabiat”. Dinamakan demikian karena, seseorang yang mempunyai tabiat baik tidak mungkin akan mengurangi atau menambah panjang bacaan dari yang telah ditetapkan.
Syekh Makki Nashr merumuskan Mad Ashliy dengan rumusan sebagai berikut:
Mad Ashli adalah Mad Thobi’I yaitu Mad yang berdiri sendiri karena zat huruf Mad tersebut. Tidak perlu adanya penyebab lain tetapi cukup dengan adanya salah satu dari huruf Mad yang tiga.
الإِنْسَانَ س
Huruf-huruf Mad Ashliy ada tiga, yaitu:
Alif (ا) mati jatuh setelah Fatha, contoh: قال
Wawu ( و) mati jatuhsetelah Dlommah, contoh: يقول
Ya’ ( ي ) mati jatuh setelah kasroh, contoh: فيه
2) Mad Far’i
Far’i menurut bahasa berasal dari kata Far’un(فرع )yang artinya cabang sedangkan menurut istilah, Mad Far’I adalah: Mad yang merupakan hukum tambahan dari mad Ashliy, yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.
Kalau Mad Thobi’I dibaca dua harokat atau satu alif, maka Mad Far’i ini dibaca lebih dari dua harokat atau satu Alif karena menghadapi sebab, baik berupa hamzah maupun berupa sukun.
c. Macam-Macam Mad
1) Mad Wajib MuttashilMad yang bertemu hamzah. Menurut Hafs wajib dibaca 2/2 Ѕ alif.
2) Mad Jaiz Munfashil
Mad yang bertemu hamzah pada perkataan lain. Menurut Hafsharus dibaca 2/2 Ѕ alif.
3) Mad ‘Arid Lissukun
Mad yang bertemu sukun karena berhenti, boleh dibaca 1, 2 atau3alif.
4) Mad Badal
Mad yang menggantikan hamzah. Menurut Rowi Hafs hanya bolehdibaca 1 alif.
5) Mad Lin
Jika ada huruf difathah bertemu wawu mati atau Ya’ mati sesudahitu berakhir pula dengan huruf mati lainnya karena diwaqofkan(diberhentikan) seperti: خوف, بيت, نوم, ليل Ini namanya mad lin. Hukumnya jawaz, artinya boleh dibaca 1 alif,2 alif atau 3 alif.
6) Mad Shilah
Ha’ dlomir (kata ganti) yang diapit harokat, disebut mad shilah. Ada yang qoshiroh (pendek) dan ada yang thowilah (panjang).
- Qoshiroh yang tidak bertemu hamzah, seperti : (لَتأخذه سنة ) Ini seperti mad thobi’iy, dibaca qoshr (1 alif). Kecuali pada : مكل هضريIni dibaca pendek/1 harokat.
- Thowilah yang panjang. Yang bertemu hamzah, seperti: عنده إلَ- من علمه إلَ menurut hafs dibaca 2/2 Ѕ alif. Ha’ dlomir yang mendahului sukun seperti له الملك dibacapendek/1 harokat. Juga yang didahului sukun, seperti نه, فيه, عنه dibaca pendek/1 harokat kecuali pada ayat:(29: الفرقان ) ويخلد فيه مهاما maka dibaca 1 alif.