“Nun” yang artinya demi pena dan apa yang mereka tuliskan. Penyebutan kata kalam dalam ayat ini, menurut Hamka, sangat berhubungan dengan penyebutan kata serupa dalam surat al-Alaq sebelumnya. Keduanya menarik perhatian manusia tentang pentingnya pena dalam hidup manusia diatas permukaan bumi ini. Dalam penalah, ilmu pengetahuan dicatat.
Betapa pentingnya mempelajari al-Qur’an dalam hal menulis. Telah difirmankan di dalam Q.S Al-Ankabut ayat 48, Allah berfirman:
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).
Adapun hadis yang menyuruh kita untuk mempelajari al-Quran sebagai berikut:
حَدَث نََا أَب و بَكَرِب نُ أَبِ شَي بَة حَدَث نََا وَكِي ع عَ ن اِ سَْعِي لَ عَ ن قَ ي س قَالَ : قَالَ عَب دُ اللِ ب نُ مَ سعُ و د : حَدَث نََا اب نُ نَُُ ي حَدَث نََا أَبِ وَ مَُُمَّدُب نُ بِ ش ر قَال : حَدَث نََا اِ سَْعِي ل عَ ن قَ ي س قَالَ سَِْ عتُ عَب دَاللِ ب نَ مَ سعُ و د ي قَُ ولُ : قَالَ رَسُ ولُ اللِ ص.م. لَحَسَدَ ال فِ اث نَتَ يِ رَجُ ل اَتَاه الل حِ كمَة فَ هُوَ ي قضِى بَِِا وَي عَلِّمُه.
Telah diceritakan kepada kami Abu Bakar Ibn Syaibah. Telah diceritakan kepada kami Waki’ dari Isma’il dari Qois berkata Abdullah Ibn Mas’ud: telah diceritakan kepada kami Ibn Numair. Telah diceritakan kepada kami Abi dan Muhammad Ibn Bisyrin mereka berkata Telah diceritakan kepada kami Isma’il dari Qois berkata saya mendengar Abdallah Ibn Mas’ud berkata : Rasulullah Saw. Bersabda : Tidak ada iri hati (ingin seperti orang lain), kecuali terhadap dua orang yang diberi oleh Allah Swt. (mudah menghafalkanya), lalu ia menerapinya (menghabiskan waktunya dengan membaca al-Quran, merenungkan, dan memikirkan, serta mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya) pada waktu malam dan siang hari; dan orang-orang yang diberi harta oleh Allah Swt. lalu ia menginfaqkannya (untuk mencari ridha Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya) di waktu malam dan siang hari. (HR. Bukhari Muslim).
Dengan demikian jelaslah bahwa belajar menulis huruf hijaiyyah (al-Quran) amatlah penting karena merupakan salah satu bentuk ibadah yang mendapat pahala. Dan alangkah baiknya dilakukan dari usia dini dimana terdapat sebuah mahfudzot yang berbunyi “tuntutlah ilmu dari buaian ibu sampai ke liang lahat”.
Sumber:
- Heri Jauhari Muchtar, Fiqh Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005).
- Didik Suharyo, Mujizat Huruf-huruf Al-Qur’an Memahami Mak na Al-Qur’an Melalui Kode dan Tinjauan Sains,
- Ilham Khoiri R, Al-qur’an dan Kaligrafi Arab , (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999),
- Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah, (Jakarta: CV. Aneka Ilmu, 2013),
- Muhyiyddin Abi Zakariya Yahya Ibn Syarif An-Nawawi, Shohih Muslim Bisyarih An-Nawawi, Darul at-Taqwa Juz 5,
- Ahmad Sunarto, Himpunan Hadits Al Jami’ush Shahih, (Jakarta: Annur Press, 2005).