Advertisement
Jejak Pendidikan- Saputra dan Rudyanto (2005:115), menjelaskan tujuan ketrampilan motorik halus yaitu:
Hal yang sama dikemukakan oleh Sumantri (20005:145) yang mengatakan bahwa aktivitas motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak bertujuan untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan anak. Koordinasi antara mata dengan tangan dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain, membentuk memanipulasi dari tanah liat atau lilin, adonan, mewarnai, menempel, memalu, menggunting, merangkai benda dengan benang (meronce), memotong, menjiplak bentuk.Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan kemampuan motorik halus lainnya melatih kemampuan anak melihat ke arah kiri dan kanan, atas bawah yang penting untuk persiapan membaca awal.
Berdasarkan acuan di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan perkembangan motorik halus adalah:
Sumantri (2010: 146) menyatakan bahwa fungsi perkembangan motorik halus anak adalah untuk mendukung perkembangan aspek lain yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional karena satu aspek dengan aspek perkembangan lain saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan. Hurlock (1978: 163) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi pengembangan motorik halus adalah sebagai
berikut:
Perkembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengarhi aspek perkembangan lain. Mendukung aspek perkembangan bahasa dikarenakan pengembangan aspek motorik halus perlu dioptimalkan untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-jemari, pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk kemampuan kesiapan menulis anak. Aspek emosi karena saat mewarnai anak dilatih kesabaraannya ada anak yang mewarnai dengan cepat dan hasilnya rapi, ada anak yang mewarnai membutuhkan waktu yng lama hasilnya juga rapi, ada anak yang mewarnai cepat tetapi hasilnya tidak rapi, dan ada anak yang lama membutuhkan waktu lama hasilnya tidak rapi.
- Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan
- Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata
- Mampu mengendalikan emosi
Hal yang sama dikemukakan oleh Sumantri (20005:145) yang mengatakan bahwa aktivitas motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak bertujuan untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan anak. Koordinasi antara mata dengan tangan dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain, membentuk memanipulasi dari tanah liat atau lilin, adonan, mewarnai, menempel, memalu, menggunting, merangkai benda dengan benang (meronce), memotong, menjiplak bentuk.Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan kemampuan motorik halus lainnya melatih kemampuan anak melihat ke arah kiri dan kanan, atas bawah yang penting untuk persiapan membaca awal.
Berdasarkan acuan di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan perkembangan motorik halus adalah:
- saat anak mengembangkan kemampuan motorik halusnya diharapkan anak dapat menyesuaikan lingkungan sosial dengan baik serta menyediakan kesempatan untuk mempelajari ketrampilan sosialnya karena setiap perkembangan tidak dapat terpisah satu sama lain,
- meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B, agar mampu mengembangkan ketrampilan motorik halus khususnya koordinasi mata dan tangan secara optimal, dan
- semakin banyak anak melakukan sendiri suatu kegiatan maka semakin besar juga rasa kepercayaan dirinya.
Sumantri (2010: 146) menyatakan bahwa fungsi perkembangan motorik halus anak adalah untuk mendukung perkembangan aspek lain yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional karena satu aspek dengan aspek perkembangan lain saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan. Hurlock (1978: 163) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi pengembangan motorik halus adalah sebagai
berikut:
- Keterampilan untuk membantu diri sendiri
- Keterampilan bantu sosial
- Keterampilan bermain
- Keterampilan sekolah.
- Melatih kelenturan otot jari tangan
- Memacu pertumbuhan dan perkembangan motorik halus dan rohani
- Meningkatkan perkembangan emosi anak
- Meningkatkan perkembangan sosial anak
- Menumbuhkan perasaan menyayangi terhadap diri sendiri dan orang yang berada di sekitar anak.
Perkembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengarhi aspek perkembangan lain. Mendukung aspek perkembangan bahasa dikarenakan pengembangan aspek motorik halus perlu dioptimalkan untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-jemari, pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk kemampuan kesiapan menulis anak. Aspek emosi karena saat mewarnai anak dilatih kesabaraannya ada anak yang mewarnai dengan cepat dan hasilnya rapi, ada anak yang mewarnai membutuhkan waktu yng lama hasilnya juga rapi, ada anak yang mewarnai cepat tetapi hasilnya tidak rapi, dan ada anak yang lama membutuhkan waktu lama hasilnya tidak rapi.