a. Penetapan tujuan (Goal Setting)
Pembelajar yang mengatur diri tau apa yang ingin dicapai ketika membaca atau belajar mungkin mempelajari fakta-fakta yang spesifik, mendapatkan pemahaman konseptual yang luas tentang suatu topik atau hanya mendapatkan pengetahuan yang memadahi agar bisa mengerjakan soal dikelas. Biasanya, mereka mengkaitkan tujuan-tujuan mereka mengerjakan suatu aktivitas belajar dengan tujuan cita-cita jangka panjang.
b. Perencanaan (Planing)
Pembelajar yang mengatur diri sebelumnya sudah menentukan bagaimana baiknya menggunakan waktu dan sumber daya yang tersedia untuk tugas-tugas belajar.
c. Motivasi Diri (Self Motivation)
Pembelajar yang mengatur diri biasanya memiliki self efficac yang tinggi akan kemampuan mereka menyelesaikan suatu tugas belajar dengan sukses. Banyak strategi agar tetap terarah pada tugas barangkali dengan menghiasi tugasnya agar lebih menyenangkan, mengingatkan diri mereka sendiri pentingnya mengerjakan tugas dengan baik atau menjanjikan kepada diri mereka sendiri hadiah tertentu begitu suatu tugas selesai dikerjakan.
d. Kontrol Atensi (Attention Control)
Pembelajar yang mengatur diri berusaha memfokuskan perhatian mereka pada pelajaran yang sedang berlangsung dan menghilangkan dari pikiran mereka hal-hal yang mengganggu.
e. Penggunaan strategi belajar yang fleksibel (Flexible Use of Learning Strategies).
Pembelajar yang mengatur diri memiliki strategi belajar yang berbeda tergantung tujuan-tujuan spesifik yang ingin mereka capai.
f. Monitor Diri (Self Monitoring)
Pembelajar yang mengatur diri terus memonitor kemajuan mereka dalam kerangka tujuan yang ditetapkan, dan mereka mengubah strategi belajar atau memodifikasi tujuan bila dibutuhkan.
g. Mencari Bantuan Yang Tepat (Appropriate Help Seeking)
Pembelajar yang benar-benar mengatur diri tidak selalu harus berusaha sendiri. Pembelajar menyadari bahwa membutuhkan bantuan orang lain dan mencari bantuan semacam itu. Khususnya meminta bantuan yang akan memudahkan mereka bekerja secara mandiri di kemudian hari.
h. Evaluasi diri (Self Evaluation)
Pembelajar yang mampu mengatur diri menentukan apakah yang mereka pelajari itu lebih memenuhi tujuan awal mereka. pembelajar menggunakan evaluasi diri untuk menyesuaikan penggunaan berbagai strategi belajar dalam kesempatan-kesempatan di kemudian hari.
Zimmerman menyatakan bahwa “self-regulated learning strategies, namely self-evaluation, organization and transformation, goal setting and planning, information seeking, record keeping, self-monitoring, environmental structuring, giving self-consequences, rehearsing and memorizing, seeking social assistance (peers, teacher, or other adults), and reviewing (notes, book, or tests).
Pendapat Zimmerman mengenai strategi Self Regulated Learning, dapat diterjemahkan sebagai berikut:
a. Evaluasi diri (Self Evaluation)
Merupakan inisiatif peserta didik dalam melakukan evaluasi atau penilaian kualitas tugas yang telah diselesaikan, kemajuan pekerjaannya, pemahaman terhadap lingkup kerja, atau usaha dalam kaitannya tuntutan tugas.
b. Mengatur dan mengubah (Organization and Transformation)
Siswa mengatur materi yang dipelajari dengan tujuan meningkatkan efektivitas proses belajar, perilaku ini dapat bersifat over atau covert artinya keinginan siswa baik secara terus terang atau diam-diam dalam mengatur ulang materi petunjuk untuk mengembangkan proses belajar.
c. Menetapkan tujuan dan perencanaan (Goal Setting and Planing)
Strategi ini merupakan pengaturan siswa terhadap tugas, waktu dan menyelesaikan kegiatan yang berhubungan dengan tujuan tersebut. Rencana untuk mengurutkan prioritas, menentukan waktu, dan menyelesaikan rencana semua aktivitas yang terkait dengan tujuan tersebut.
d. Mencari Informasi (Information Seeking)
Upaya untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tugas dari sumber-sumber lain saat mengerjakan tugas.
e. Menyimpan catatan atau mencatat hal penting (Record Learning)
Mencatat hal-hal penting mengenai topik yang dipelajari baik dalam pelajaran maupun diskusi.
f. Memantau kemajuan diri (Self Monitoring)
Siswa memantau kemajuan dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan.
g. Mengatur lingkungan belajar (Environmental Structuring)
Upaya siswa mengatur lingkungan belajar agar lebih nyaman dalam belajar tertentu yaitu mengatur lingkungan fisik dan psikologis belajar.
h. Konsekuensi diri setelah mengerjakan tugas (Giving Self Consequences)
Siswa mempersiapkan atau membayangkan dan melaksanakan ganjaran (reward) atau hukuman (punishment) bila sukses atau gagal dalam tugas.
i. Mengulang dan mengingat (Rehearsing and Memorizing)
Siswa berusaha mengingat materi bidang studi dengan perilaku diam (cover) atau suara keras (overt).
j. Mencari dukungan sosial (Seeking Social Assistance)
Upaya siswa mencari bantuan bila menghadapi masalah yang berhubungan dengan tugas dari teman-teman sebaya, guru di dalam atau di luar jam pelajaran, dan orang dewasa.
k. Memeriksa atau mengulang catatan atau tes sebelumnya (Review Notes Books, or Test)
Siswa membaca kembali catatan atau buku sebagai sumber informasi yang dijadikan pendukung catatan sebagai sarana belajar.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa strategi self regulated learning adalah penetapan tujuan, perencanaan, motivasi diri, kontrol atensi, strategi belajar yang fleksibel, monitor diri, mencari bantuan dan evaluasi diri.
Sumber:
- Zimmerman, B. J, Self-Regulated Learning and Academic Achievement: An Overview. (Lawrence Erlbaum Associates. Educational Psychologist, 1990), Vol. 25(1).
- Ormrod, J. E, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, (Jakarta: Erlangga, 2009).