Advertisement
Jejak Pendidikan- Pendidikan akhlak merupakan salah satu indikator dalam proses pembelajaran, aspek aplikatifnya bagi pembentukan perilaku tidak cukup hanya melalui pembelajaran kognitif saja. Untuk membentuk akhlak siswa ada beberapa metode yang perlu digunakan, diantaranya:
a. Metode Teladan
Ada pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Apa yang dilakukan oleh guru atau orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Tingkah laku orang muda dimulai dari meniru (imitation). Pembinaan akhlak melalui keteladanan memang cukup representatif untuk diterapkan. Menurut Abdullah Nasih Ulwan, keteladanan merupakan kunci dari pendidikan akhlak seorang anak. Dengan keteladanan yang diperolehnya di lingkungan rumah dan sekolah, seorang anak akan mendapatkan kesempurnaan dan kedalaman akidah, keluhuran moral, kekuatan fisik serta kematangan mental pengetahuan.
b. Metode Pembiasaan
Pembiasaan merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengaplikasikan perilaku-perilaku yang belum pernah atau jarang dilaksanakan menjadi sering dilakukan hingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang seperti beribadah kepada Allah yang selalu dilakukan dalam keluarga akan menjadi kebiasaan bagi seorang anak.
c. Metode Nasehat
Metode pendidikan yang cukup berhasil dalam pembentukan akidah anak dan mempersiapkannya baik secara moral, emosional, maupun sosial adalah pendidikan anak dengan memberikan nasehat kepadanya. Nasehat ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak kesadaran akan hakikat sesuatu, mendorong mereka menuju harkat dan martabat yang luhur, menghiasi dengan akhlak serta membekalinya dengan prinsip yang Islami.
d. Metode Targ}ib (motivasi)
Memberi semangat terhadap anak untuk berbuat baik dengan memujinya, memberikan reward maka anak akan termotivasi untuk melakukan kebaikan dan keluhuran. Targib adalah metode membuat senang. Dalam al-Quran cukup banyak memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang mengerjakan kebajikan dan amal saleh
Sumber:
- Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan: Menggagass Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
- Helmawati, Pendidikan Keluarga, (Bandung: Rosda Karya, 2014),
- Ahmad Izzan dan Saehudi, Tafsir Pendidikan: Studi Ayat-ayat Berdimensi Pendidikan, (Tangerang: PAM Press, 2012).
- Syaikh Musthafa, Fiqh Tarbiyah Abna’ wa Ta’ifah min Nasa’ih al-Atibba’, penerj. Umar Mujtahid dan Faisal Saleh, (Jakarta: Qisthi Press, 2006)
- Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009).