Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Faktor-faktor Penyebab Membolos

Jejak Pendidikan- Menurut Gunarsa (2006:101) faktor yang mempengaruhi siswa membolos, dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:

Sebab dari Dalam Diri Anak itu Sendiri
  1. Pada umumnya anak tidak ke sekolah karena sakit
  2. Ketidakmampuan anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah
  3. Kemampuan intelektual yang tarafnya lebih tinggi dari temantemannya
  4. Dari banyaknya kasus di sekolah, ternyata faktor pada anak yaitu kekurangan motivasi belajar yang jelas mempengaruhi anak


Sebab dari Luar Anak
a. Keluarga
1. Keadaan Keluarga
Keadaan keluarga tidak selalu memudahkan anak didik dalam menggunakan waktu untuk belajar sekehendak hatinya. Banyak keluarga yang masih memerlukan bantuan anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas di rumah, bahkan tidak jarang pula terlihat ada anak didik yang membantu orang tuanya mencari nafkah.

2. Sikap Orang Tua
Sikap orang tua yang masa bodoh terhadap sekolah, yang tentunya kurang membantu mendorong anak untuk hadir ke sekolah. Orang tua dengan mudah memberi surat keterangan sakit ke sekolah, padahal anak membolos untuk menghindari ulangan.

b. Sekolah
  1. Hubungan anak dengan sekolah dapat dilihat dari anak-anak lain yang menyebabkan ia tidak senang di sekolah, lalu membolos.
  2. Anak tidak senang ke sekolah karena tidak senang dengan gurunya.


Selain itu faktor yang mendukung adanya perilaku membolos pada siswa di sekolah antara lain: orangtua yang kurang dalam memberikan perhatian terhadap pendidikan anaknya, guru yang kurang menyenangkan, pelajaran yang dianggap sulit, pengaruh buruk dari teman-temannya, siswa yang kurang sadar akan arti pentingnya pendidikan, dan siswa yang belum mempunyai rasa tanggungjawab dan rasa rendah diri (Aridlowi , 2010:87).

Menurut Surya (2001:122) kebiasaan membolos dapat bersumber dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Secara internal, kebiasaan membolos bersumber dari dalam diri siswa yang antara lain berkaitan erat dengan faktor kecakapan potensial maupun actual, kematangan perkembangan, sikap dan kebiasaan, minat, kestabilan emosional, pengalaman, kemandirian, motivasi berprestasi, kualitas kepribadian dan sebagainya. Faktor eksternal yang mempengaruhi kebiasaan membolos dapat bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pergaulan teman sebaya. Faktor dalam keluarga yang menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos, yaitu suasana keluarga yang kurang mendukung, keterbatasan sarana keluarga, kurangnya keharmonisan hubungan dalam keluarga.

Menurut Setyowati (2004:72) beberapa masalah yang dihadapi siswa yang membolos antara lain:

  1. Adanya perasaan tidak nyaman
  2. Mempunyai musuh di sekolah
  3. Tidak suka dengan beberapa mata pelajaran yang dianggap tidak penting atau tidak di sukai
  4. Merasa tertinggal dalam pelajaran yang tidak mampu
  5. Tidak suka guru yang mengajar
  6. Adanya tekanan dari teman
  7. Situasi sekolah yang tidak mendukung untuk belajar
  8. Memang karena tidak berminat untuk bersekolah


Lingkungan sekolah yang kurang baik dapat menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos seperti suasana kelas kurang menyenangkan, sikap guru yang kurang baik, hubungan antar siswa kurang baik, lingkungan sekolah yang kurang baik, materi pelajaran yang kurang menarik dan sebagainya.

Menurut Prayitno dan Amti (2004:98) penyebab siswa membolos dari sekolah adalah sebagai berikut:
1. Tak senang dengan sikap atau perilaku guru
2. Merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru
3. Merasa dibeda-bedakan oleh guru
4. Proses belajar mengajar yang membosankan
5. Merasa gagal dalam belajar
6. Kurang berminat terhadap mata pelajaran
7. Terpengaruh oleh teman yang membolos
8. Takut masuk karena tidak membuat tugas

Dari beberapa faktor diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dari perilaku membolos yaitu intern atau yang bersumber dari dirinya sendiri, dan faktor ekstern atau faktor yang bersumber dari lingkungan sekitarnya. Akibat dari kebiasaan membolos ini siswa dapat mengalami kegagalan dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena tertinggal mata pelajaran. Masalah akan muncul disaat siswa yang membolos tidak memahami materi bahasan.