Jejak Pendidikan- Model pembelajaran picture and picture
merupakan model pembelajaran yang kooperatif atau mengutamakan adanya
kelompok-kelompok dengan menggunakan media gambar yang diurutkan menjadi urutan
logis. Model ini memiliki karakteristik yang inovatif, kreatif dan tentu saja
sangat menyenangkan. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media
dalam proses Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudahn menyiapkan gambar
yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu Atau jika di sekolah sudah
menggunakan ICT dapat menggunakan Power Point atau Software yang lainnya.
Model Pembelajaran Picture and Picture
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture and
Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan
atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif,
Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran Picture and Picture,
mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini
menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses
pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam
bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar.
Menurut Johson and Johson (dalam Trianto.
2009: 281) prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif Picture and
Picture adalah sebagai berikut:
- Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
- Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
- Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
- Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
- Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
- Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif. (Zaenal. 2014: 18)
model pembelajaran kooperatif Picture and
Picture adalah model pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan
menjadi urutan yang logis, mengembangkan interaksi antar siswa yang saling
asah, silih asih, dan silih asu.
Dari model ini siswa diajak secara sadar
dan terencana untuk mengembangkan interaksi diantara mereka agar bisa saling asah,
saling asih dan asuh. Dalam pelaksanaan model pembelajaran picture and
picture ini siswa dituntut harus dapat bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya. Disamping itu, siswa juga harus menyamakan
presepsi tentang gambar yang akan dihadirkan, sehingga setiap kelompok
mempunyai tujuan yang sama. Hal lain yang harus diperhatikan dalam model
pembelajaran ini bahwa siswa harus bisa membagi tugas dan tanggung jawab dalam
kelompoknya, serta dapat memberikan evaluasi pada setiap anggota kelompok
dengan menunjuk juru bicara atau pemimpin mereka dan hal ini bisa dilakukan
secara bergantian (Imas dan Berlin, 2015:44).
Dari penjelasan di atas model
pembelajaran picture and picture menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang
bersifat heterogen (Rusman, 2012:202). Metode yang digunakan
adalah metode diskusi yaitu dalam model pembelajaran picture and picture siswa
yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok diarahkan untuk berdiskusi, dan
diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi secara individu atau kelompok, atau
keduanya.
Langkah-langkah penerapan Model Picture and Picture ini dapat dilihat sebagai berikut:
Tahap 1: Guru menyampaikan tujuan yang
ingin dicapai
Hal yang paling utama pada proses ini
adalah guru harus menyampaikan Kompetensi Dasar mata pelajaran yang akan
dilakukan, sehingga siswa dapat memperkirakan sejauh mana materi yang harus
mereka kuasai. Hal ini berkaitan erat dengan indikator-indikator ketercapaian
KD.
Tahap 2: Guru menyampaikan pengatar pembelajaran
Pengatar pembelajaran ini akan menjadi
hal yang sangat menentukan, karena momentum ini akan menjadi titik tolak untuk
memotivasi dan mendorong siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ada.
Tahap 3: Guru mempelihatkan gambar-gambar
yang telah disiapkan
Pada proses ini guru terlibat aktif dalam
proses yang terjadi, dan cara ini juga bisa dimodifikasi dengan gambar atau video
atau demonstrasi kegiatan tertentu.
Tahap 4: Langkah selanjutnya siswa
dipanggil secara bergantian untuk mengurut kan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis.
Langkah ini pun bisa beragam cara dalam mempraktekkannya,
bisa dengan penujukan langsung ,bisa juga dengan menggunakan undian.
Tahap 5: Guru menanyakan alasan logis
urutan gambar.
Proses ini guru harus mengarahkan siswa
untuk bisa berpikir sistematis tentang gambar yang ada, mulai dari rumus,
tinggi, jalan cerita gambar sesuai tuntutan kompetensi dasar yang telah ada.
Tahap 6: Guru harus bisa menanamkan
konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Proses ini lebih ditekankan pada maksud
dan inti gambar yang telah diurutkan, dan mintalah siswa untuk mengulangi apa
yang telah dijelaskan, agar siswa mendapatkan gambaran yang jelas dari konsep
gambar yang telah diurutkan. Dan pada bagian akhir, guru bersama siswa mengambil
kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran. Hal ini dapat dilakukan
bersama-sama.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture antara lain:
Kelebihan Model Pembelajaran Picture
and Picture
- Guru bisa dengan mudah mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
- Model picture and picture ini melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.
- Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandangan suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa beragumen terhadap gambar yang diperlihatkan.
- Dapat memunculkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik.
- Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Kelemahan Model Pembelajaran Picture
and Picture
- Semakin rumit sebuah model pembelajaran, resikonya tentu saja akan memakan waktu yang lama, sama halnya dengan model pembelajaran picture and picture ini.
- Guru harus memiliki keterampilan penguasaan kelas yang baik, karena model pembelajaran ini rentan siswa yang menjadi kurang aktif dan juga rentan tejadi kegaduhan.
- Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai, untuk gambar yang akan diperlihatkan (Imas dan Berlin, 2015:46)