Pengertian Karir
Jejak Pendidikan- Karir merupakan kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang petugas/pekerja dalam satu unit
kerja atau satu anorganisasi. Jabatan itu biasanya dibebankan oleh seorang
pejabat yang lebih tinggi/atasan. Dalam Klasifikasi Jabatan Indonesia, jabatan
diartikan sebagai sekumpulan pekerjaan yang berisitugas-tugas yang sama atau
berhubungan satu dengan yang lain, yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuannya yang sama pula meski tersebar di berbagai tempat.
Kesimpulkan bahwa dengan memahami pengertian
karir diharapkan kepada anak didik di sekolah akan memiliki pemahaman tentang
arti kerja, mendorong mereka untuk memasuki dunia kerja,serta membina mereka menjadi
calon-calon tenaga kerja yang produktif dan bertanggung jawab.
Kemandirian Dalam Rencana PilihanKarir
1. Pengertian Kemandirian Dalam
Rencana Pilihan Karir
Menurut Antonius (2002: 178) kemandirian
berasal dari kata “mandiri”, yang dalam bahasa jawa berarti berdiri sendiri.
Antonius (2002: 179) menyatakan bahwa dalam arti psikologi, kemandirian
mempunyai pengertian seperti keadaan seseorang dalam kehidupannya yang mampu merencanakan
atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain. Orang yang mandiri
adalah individu yang mampu mengekspresikan dirinya secara bebas tanpa adanya
kontrol dari luar.
Yusuf (2007: 244) juga mengartikan kemandirian
sebagai suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas,
melakukan sesuatu atas dorongan sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
Seseorang tersebut juga mampu berpikir dan bertindak original atau kreatif, dan
penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan
memperoleh kepuasan dari usahanya. Menurut Yusuf (2007: 245) kemandirian
seseorang terlihat pada waktu orang tersebut menghadapi masalah.
Bila masalah itu dapat diselesaikan sendiri
tanpa meminta bantuan dari orangtua maupun orang lain, dan akan bertanggung
jawab terhadap segala rencana yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan
maka hal ini menunjukkan orang tersebut mampu untuk mandiri.
Kemandirian penting dimiliki remaja dan harus
dicapai dalam proses perkembangan remaja. Steinberg (Yusuf, 2007: 320)
menjelaskanbahwa:
for most adolescent, establishing a sense of autonomy is as important a part of becoming an adult as is establishing a sense of identity. Becoming an autonomous person –a self governing person – is one of the fundamental tasks of the adolescent years”.
Pengertian mandiri berarti mampu bertindak
sesuai keadaan tanpa meminta atau bergantung pada orang lain. Mandiri adalah
dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak atau keinginan dirinya yang
terlihat dalam tindakan/ perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu
(barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya atau sesamanya (Antonius,
2002).
Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang
diperoleh secara komulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus
belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan,
sehingga individu mampu berpikir dan bertindak sendiri. Seseorang yang memiliki
kemandirian, dapat memilih jalan hidupnya untuk berkembang kearah yang lebih
mantap. Pada dasarnya kemandirian dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap
maupun perbuatan, sebab sebenarnya sikap merupakan dasar dari terbentuknya
suatu perbuatan (Yusuf: 2007: 246).
Beberapa pengertian di atas, maka disimpulkan
bahwa kemandirian merupakan kemampuan seseorang untuk memilih, menguasai, dan menentukan
segala sesuatu dengan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Steinberg
(Yusuf, 2007: 319) menyatakan bahwa terdapat tiga jenis kemandirian remaja,
salah satunya yaitu kemandirian perilaku. Kemandirian perilaku adalah kemampuan
seseorang kemandirian perilaku adalah kemampuan seseorang dalam membuat rencana
tanpa tergantung pada orang lain dan melakukannya secara bertanggung jawab.
Salah satu bentuk kemandirian perilaku yaitu kemandirian dalam mengambil
rencana studi lanjut.
Kegiatan studi lanjut dan merencanakanstudi
lanjut merupakan kegaiatan yang dialami oleh semua individu. Kegiatan ini juga
merupakan salah satu dari tugas perkembangan khususnya bagi remaja. Seperti
yang dikemukakan oleh Havighurst (Desmita, 2013: 119) bahwa salah satu tugas perkembangan
yang harus dicapai seorang remaja adalah mampu memilih dan mempersiapkan karir
di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Dari uraian mengenai pengertian kemandirian dan
karir tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai kemandirian dalamrencana
pilihankarir. Kemandirian dalam rencana pilihankarir sebagaimana diungkapkan
oleh Nurihsan (Nurihsan, 2013: 226) yaitu meliputi perilaku individu yang mampu
berinisatif dalam mengambil rencana pilihankarirnya. Individu itu juga mampu
mengatasi segala masalah/ hambatan, mempunyai kepercayaan diri dan dapat
melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pengertian lain tentang kemandirian dalam
memilih karir yaitu kondisi perilaku siswa yang mampu untuk memilih karir atas
kemampuan dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selain itu,
siswa juga memiliki kemantapan diri dalam memilih karir yang menjadi pilihannya
serta memiliki tanggung jawab terhadap pilihan karirnya agar masa depannya sesuai
dengan yang ia harapkan.
Menurut beberapa pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemandirian dalamrencana pilihankarir merupakan suatu
kemampuan dalam menentukan rencana pemilihan karir yang diinginkan tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Selain itu, siswa juga tekun dan kreatif dalam menentukan
pilihan, sehingga usaha yang dilakukan tersebut dapat membuahkan hasil yang
maksimal sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.
Hasil dari perencanaan ialah keputusan tentang sesuatu yang dipilih secara
sadar, biasanya dari antara sejumlah alternatif yang dapat dipilih. Keputusan
tersebut akan semakin dimudahkan apabila dipikirkan secara matang dan merupakan
hasil dari perencanaan, bukan sekedar langkah yang mengawang-awang atau tingkah
laku yang bersifat mencoba-coba saja.
2. Ciri-Ciri Kemandirian Dalam Rencana
Pilihan Karir
Berikut ciri-ciri kemandirian dalamrencana
studi lanjut menurut Antonius (2002: 165):
a. Percaya diri
Individu yang mandiri dalam rencana
pilihankarirnya, tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pilihan dengan
orang lain. Individu tersebut juga merasa percaya diri ketika mengemukaan pendapatnya,
walaupun nantinya berbeda dengan orang lain.
b. Mampu bekerja sendiri
Individu yang mandiri dalam rencana
pilihankarirnya, Mampu menggerjakan tugas rutin yang dipertanggung jawabkan
padanya, tanpa mencari pertolongan dari orang lain.
c. Tanggung jawab
Indivibu yang mandiri dalam rencana
pilihankarirnya, berani membuatrencana, dan berani mengambil resiko atau
tanggung jawab dari rencana yang sudah dibuat.
d. Mampu mengatasi masalah
Individu yang mandiri dalamrencana
pilihankarirnya, mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul dengan inisiatif
sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
3. Faktor-faktor Kemandirian Siswa Dalam
Rencana Pilihan Karir
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
kemandirian dalam rencana pilihankarir menurut (Gibson dan Mitchell, 2011:
366), Yang terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal, yaitu:
a. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu
itu sendiri yang meliputi:
1) Intelegensi
Gunarsa (Nurihsan, 2013: 276) menyatakan bahwa
individu dapat dikatakan mempunyai kecerdasan (Intelegensi) yang baik
jika siswa mampu menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Contoh masalah yang mampu siswa selesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain yaitu
masalah yang berkaitan dengan rencana pilihankarirnya. Secara umum intelegensi
memegang peranan yang penting dalam kehidupan seseorang. Individu yang
memiliki intelegensi yang rata-rata normal tentunya akan mudah melakukan
sesuatu tanpa bantuan orang lain. Lain halnya individu yang tingkat intelegansi
yang rendah karena intelegensi mempengaruhi cara
berpikir logis seseorang
2) Usia
kemandirian dapat dilihat sejak individu masih
kecil, dan akan terus berkembang sehingga akhirnya akan menjadi sifat-sifat
yang relatif menetap pada masa remaja. Bertambahnya usia seseorang maka secara
otomatis terjadi perubahan fisik yang lebih kuat pada individu, sehingga akan memudahkan
seseorang melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
3) Jenis kelamin
Penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh
usia dan jenis kelamin menunjukan bahwa isu mengenai kemandirian lebih sering
muncul pada remaja pria. Hal ini senada dengan yang di utarakan oleh Hoff
(Yusuf, 2007: 218) bahwa laki-laki lebih mandiri dari pada perempuan.Remaja
pria lebih sering mengalami konflik dengan orangtua seputar kepatuhan terhadap
nasihat orangtua sedangkan remaja putri dinilai lebih patuh terhadap nasihat orangtua.
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar individu
itu sendiri yang meliputi:
1. Kebudayaan
Budaya yang berbeda akan menyababkan perbedaan
norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam lingkungan masyarakat, sehingga
sikap dan kebiasaan masyarakat tertentu akan berbeda dengan masyarakat yang
lainnya (Ali dan Asrori, 2015: 220)
2. Pola asuh orang tua
Pola pengasuhan keluarga seperti sikap orang
tua, kebiasaan keluarga, dan pandangan keluarga akan mempengaruhi pembentukan
kemandirian anak (Desmita, 2013: 221). Keluarga yang membiasakan anak-anaknya
diberi kesempatan untuk mandiri sejak dini, akan menumbuhkan kemandirian pada anak-anaknya
dengan cara tidak bersikap terlalu protektif.
4. Aspek-aspek Kemandirian Siswa Dalam Rencana
PilihanKarir
Berikut aspek-aspek kemandirian perilaki siswa
dalam memilih karirmenurut Steinberg (Yusuf, 2007: 322):
a) Kemampuan dalam membuat rencana
Di dalam kehidupan, setiap orang selalu
dihadapkan pada berbagai pilihan dalam membuat suatu rencana. Salah satu
rencana yang harus dibuat oleh siswa yaitu tentang karirnya. Perwujudan
kemandirian siswa dalam rencana setudi lanjutnya dapat dilihat dari kemampunnya
mempertimbangkan resiko di masa mendatang dari rencana yang dibuatnya.
Siswa yang mandiri dalam merencanakan karirnya
juga harus mampu memilih alternatif pemecahan masalah berdasarkan pertimbangan
sendiri dan orang lain. Selain itu, siswa yang mandiri dalam
merencanakankarirnya juga harus memiliki rasa tanggung jawab akan konsekuensi
dari rencana yang diambilnya. Siswa yang mandiri dalam rencana karirnya juga
harus mampu membuatrencana berdasarkan pada kemampuan diri sendiri tanpa harus
ada bantuan dari orang lain.
b) Memilih kekuatan terhadap pengaruh dari
orang lain
Aspek ini menjelaskan bahwa siswa yang mandiri
dalam merencanakan karirnya adalah siswa yang mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial, dan juga tidak mudah terpengaruh dengan situasi sosial yang
ada di sekitarnya. Siswa yang mandiri dalam merencanakan karirnya juga tidak mudah
terpengaruh tekanan teman sebaya dan orang tua dalam mengambil rencana.
c) Memiliki percaya diri dalam membuat rencana
Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang
bahwa dirinya mampu menggerjakan sesuatu hal dengan baik. Perwujudan
kemandirian siswa dalam rencanakarirnya, dapat dilihat dari kemampuannya untuk
berani mengemukakan ide atau gagasan yang dia miliki. Siswa yang mandiri dalam merencanakankarirnya
juga harus memiliki keberanian menentukan pilihan.
berdasarkan ide dan gagasan yang dimilikinya.
Selain itu, siswa yang mandiri dalam merencanakankarirnya juga memiliki
keyakinan akan potensi yang dimilikinya dalam mengambil rencana sehingga
nantinya akan menghasilkan suatu rencana yang baik. Selain siswa memiliki
keyakinan dan potensi yang dimilikinya, siswa yang mandiri dalam rencana
karirnya juga mampu mengatasi sendiri masalah yang muncul ketika memiih karir
tanpa harus bergantung dengan orang lain.Ketiga aspek di atas merupakan
indikator penting yang dapat melihat seberapa baik tingkat kemandirian remaja
dalam membuatrencana karirnya.
Adapun
ciri-ciri siswa yang telah matang rencana karirnya adalah sebagai berikut:
- Pilihan karirnya ajeg, baik dilihat dari segi waktu, bidang, tingkat, dan rumpun pekerjaa
- Pilihan karirnnya realistic, sesuai dengan kesempatan yang ada, minat, kepribadian, dan kelas sosialnya
- Memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan pilihan karir
- Memiliki sikap, yaitu perasaan, reaksi subyektif dan disposisi yang diperlukan untuk membuat suatu pilihan kerja dan memasuki dunia kerja
Jadi, kemandirian dalam pilihan karir sangatlah
penting agar individu dapat mempersiapkan diri dalam menyambut lingkungan
pekerjaannya dikemudian hari supaya tidak ada lagi keraguan atau persaan yang mengganggu
ketika ia sudah memulai karir. Pemahaman karir pun dapat diukur dengan skala
pemahaman karir, sehingga dapat memudahkan individu untuk mengetahui sudah
mantapkah diri ini untuk memilih karirr sesuai bakat dan minatnya.