Jejak Pendidikan- Berbagai konflik dimasyarakat terjadi, baik secara vertikal maupun horizontal, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, harta, dan nilai kemanusiaan. Salah satu ragam konflik yang perlu mendapatkan perhatian ada awal Era Reformasi adalah konflik antar umat beragama. Konflik bernuansa agama di Ambon, Poso, Ketapang, Mataram, dan tempat lain seolah merusak citra Indonesia sebagai negara yang selalu menjunjung kebhinekaaan dan menghargai semuapemeluk agama. Dalam konflik-konflik bernuansa agama tersebut, infrastruktur agama memainkan peran dalam eskalasi konflik. Nilai-nilai agama yang sejalan dengan gagasan konflik dieksplorasi dan dijadkan sebagai pijakan utuk mengabsahkan tindakan kekerasan terhadap umat beragama lain.
Oleh karena itulah Islam juga menghendaki pemeluknya untuk menebar toleransi (tasammuh), serta menjauhi sikap buruk sangka terhadap agama lain. Dengan budaya toleransi dan komunikasi diharapakan kekerasan atas nama agama yang sering terjadi belakangan ini. Sehingga tri kerukunan umat beragama (kerukunan intern umat bergama, kerukan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah) segera terwujud di Indonesia sesuai dengan cita-cita kita bersama. Karena pada hakikatnya toleransi pada intinya adalah usaha kebaikan, khususnya pada kemajemukan agama yang memiliki tujuan luhur yaitu tercapainya kerukunan, baik intern agama maupun antaragama.
Jurhanuddin dalam Amirulloh Syarbini menjelaskan bahwa tujuan kerukunan umat beragama adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan masing-masing agama. Masing-masing agama dengan adanya kenyataan agama lain, akan semakin mendorong untuk menghayati dan sekaligus memperdalam ajaranajaran agamanya serta semakin berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran agamanya.
- Mewujudkan stabilitas nasioonal yang mantap. Dengan adanya leransi umat beragama secara praktis ketegangan-ketegangan yang di timbulkan akibat perpedaan paham yang berpangkal pada keyakinan keagamaan dapat dihindari. apabila apabila kehidupa beragama rukun, dan saling menghormati, maka stabilitas nasional akan terjaga.
- Menjunjung dan menyukseskan pembangunan. Usaha pembangunan akan sukses apabila di dukung dan ditopang oleh seganap lapisan masyarakat. Sedangkan jika umat beragama selalu bertikai dan saling menodai, tentu tidak dapa mengarahkan kegiatan untuk mendukung serta membantu pembangunan, bahkan dapat berakibat sebaliknya.
- Memelihara dan mempererat rasa persaudaraan. Rasa kebersamaan dan kebangsaan akan akan terpelihara dan terbina dengan baik, bila kepentingan pribadi dan golongan dapat dikurangi.