Jejak Pendidikan- Pembagian tauhid terbagi menjadi tiga macam yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah dan tauhid asma’ wa shifat. Setiap macam dari ketiga macam tauhid itu memiliki makna yang harus dijelaskan agar menjadi terang perbedaan antara ketiganya.
Pertama, tauhid rububiyah. Yaitu kepercayaan yang pasti bahwa Allah adalah Rabb yang tidak ada sekutu bagiNya dan mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatanNya, yaitu meyakini bahwa Allah adalah dzat satusatunya yang menciptakan segala apa yang ada di alam semesta ini.
Allah berfirman: Artinya: “Allah menciptakan segala sesuatu….” (Qs. Az-Zumar: 62).
Kedua, tauhid uluhiyah. Yaitu mentauhidkan Allah SWT melalui segala pekerjaan hamba, yang dengan cara itu mereka dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, apabila hal itu disyari’atkan oleh-Nya, seperti berdo’a, khauf (takut), raja’ (harap), mahabbah (cinta), dzabh
(penyembelihan), bernadzar, isti’anah (meminta pertolongan), istighotsah (minta pertolongan disaat sulit), isti’adzah (meminta perlindungan) dan segala apa yang disyari’atkan dan diperintahkan Allah SWT dengan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun. Semua ibadah ini dan lainnya harus dilakukan hanya kepada Allah semata dan tulus karenaNya dan ibadah tersebut tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah.
Ketiga, tauhid asma’ wa shifat. Yaitu menetapkan nama-nama dan sifat-sifat yang sudah ditetapkan Allah untuk diriNya melalui lisan (sabda) RasulNya dengan cara yang sesuai dengan kebesaranNya. Serta menolak atau menafikan semua sifat yang dinafikan Allah terhadap diriNya, baik melalui kitab suciNya, Al-Qur’an atau melalui sunnah RasulNya.