Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Faktor penghambat dalam pelaksaan hafalan Al-Qur’an

Jejak Pendidikan- Berikut beberapa faktor utama yang sangan menghambat dalam pelaksaan hafalan Al-Qur’an, yaitu:

a) Faktor Internal

1) Kurang minat dan bakat
Kurangnya minat dan bakat para siswa dalam mengikuti pendidikan Tahfidzul Quran merupakan faktor yang sangat menghambat keberhasilannya dalam menghafal Al-Quran, diman amereka cenderung malas untuk melakukan Tahfidz maupun takrir.

2) Kurang motivasi dari diri sendiri
Rendahnya motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri atupun motivasi dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan kurang bersemangat untuk mengikuti segala kegiatan yang ada, sehingga ia malas dan tidak bersungguh-sungguh dalam menghafalkan Al-Quran. Akibatnya keberhasilan untuk menghafalkan Al-Quran menjadi terhambat bahkan proses hafalan yang dijalaninya tidak akan selesai-selesai dan akan memakan waktu yang relatif lama.

3) Banyak dosa dan maksiat.
Hal ini karena dosa dan maksiat membuat seorang hamba lupa pada Al-Quran dan melupakan dirinya pula, serta membutakan hatinya dari ingat kepada Allah swt serta dari
membaca dan menghafal Al-Quran.

4) Kesehatan yang sering terganggu
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi orang yang menghafalkan Al-Quran. Jika kesehatan terganggu, keadaan ini akan menghambat kemajuan siswa dalam menghafalkan Al-Quran, dimana kesehatan dan kesibukan yang tidak jelas dan terganngu tidak memungkinkan untuk melakukan proses Tahfidz maupun takrir.

5) Rendahnya kecerdasan
IQ merupakan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan Tahfidzul Quran. Apabila kecerdasan siswa ini rendah maka proses dalam lemah hafal Al-Quran menjadi terhambat.

Selain itu lemahnya daya ingatan akibat rendahnya kecerdasan besa menghambat keberhsilannya dalam menghafalkan meteri, karena dirinya mudah lupa dan sulit untuk mengingat kembali materi yang sudah dihafalkannya. Meskipun demikian, bukan berarti kurangnya kecerdasan menjadi alasan untuk tidak bersemangat dalam proses
Tahfidzul Quran. Karena hal yang paling penting adalah kerajinan dan istiqomah dalam menjalani hafalan.

6) Usia yang lebih tua
Usia yang sudah lanjut menyebabkan daya ingat seseorang menjadi menurun dalam menghafalkan Al-Quran. Diperlukan ingatan yang kuat, karena ingatan yang lemah akibat dari usia yang sudah lanjut menghambat keberhasilannya dalam menghafalkan
Al-Quran.

b) Faktor Eksternal

1) Cara instruktur dalam memberikan bimbingan
Cara yang digunakan oleh instruktur dalam memberikan materi pelajaran bimbingan besar sekali pengaruhnya terhadap kualitas dan hasil belajar siswa. Cara instruktur tidak disenangi oleh siswa bisa menyebabkan minat dan motivasi belajar siswa dalam menghafal menjadi menurun.

2) Masalah kemampuan ekonomi
Masalah biaya menjadi sumber kekuatan dalam belajaran sebab kurangnya biaya sangat mengganggu terhadap kelancaran belajar siswa (santri). Pada umumnya biaya ini diperoleh bantuan orang tua, sehingga kiriman dari orang tua terlambat akan mempunyai pengaruh terhadap aktifitas siswa. Akibatnya tidak sedikitpun diantara mereka yang malas dan turun motivasinya dalam belajar menghafal Al-Quran.

3) Padatnya materi yang harus dipelajari siswa
Materi yang terlalu banyak atau padat akan menjadi salah satu penghambat studi para siswa. Keadaan ini beralasan sekali karena beban yang harus ditanggung siswa menjadi lebih berat dan besar serta melelahkan.

Dengan adanya berbagai faktor yang menghambat pelaksanaan belajar dalam metode-metode menghafal Al-Quran, maka perlu adanya untuk memecahkannya. Menurut Oemar Hamalik, ada beberapa cara mengatasi kesulitan dalam menghafal pelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Apa saja yang akan dihafal, maka terlebih dahulu hendaknya difahami dengan baik. Jangan menghafal materi yang belum difahami, karena cara ini akan menyebabkan kita akan bingung dan tidak bermanfaat. Kemungkinan besar juga akan mudah terlupakan.
  2. Bahan-bahan hafalan senantiasa diperhatikan, dihubungkan dan di integrasikan dengan bahan-bahan yang sudah dimiliki. Apa saja yang telah tersimpan dalam ingatan saudara dapat dijadikan latar belakang dari pada hafalan baru, sehingga hafan itu menjadi satu keseluruhan dan bukan sebagai tambahan yang lepas satu sama lain. Cara demikian akan memudahkan untuk mengingat-ingat dan akan tahan lama.
  3. Materi yang sudah saudara hafalkan, supaya sering diperiksa, di reorganisasikan dan digunakan secara fungsional dalam situasi atau perbuatan sehari-hari, seperti dalam percakapan, diskusi atau dalam mengerjakan tugas.
  4. Supaya dapat mengungkapkan dengan mudah, maka curahkan perhatian sepenuhnya pada bahan hafalan itu, Berkat kemauan dan keinginan yang kuat, maka perhatian dapat dikonsentrasikan sepenuhnya.

Berdasarkan upaya diatas bila diartikan atau dihubungkan dengan kesulitan menghafal Al-Quran, maka ada beberapa upaya untuk mengatasinya. Adapun upaya tersebut dapat di terapkan di dalam hafalan antara lain:

  1. Senantiasa mengadakan pengulangan (Muraja'ah) dalam hafalan untuk memperkuat ayat-ayat yang sudah dihafalkan.
  2. Apa yang hendak dihafal sebaiknya dipahami dahulu agar mudah untuk mengatasinya.
  3. Senantiasa menjaga kesehatan, karena kesehatan itu memegang peranan terpenting dalam aktifitas belajar, misalkan makan bergizi, istirahat yang cukup, dan lakukan olahraga secukupnya.
  4. Pada saat menghadapi kesulitan psikologis, hendaklah mengadakan konsultasi dengan orang yang dipandang bisa membantu dan mengatasinya. Misalnya dengan kyai atau orang tua.

Dengan demikian diperlukan beberapa upaya untuk mengatasi kesulitan dalam menghfal Al-Quran, karena dalam setiap kegiatan seseorang (termasuk siswa/ siswa) akan selalu dihadapkan dengan permsalahan yang semuanya ini memerlukan jalan keluar untuk memecahkannya. Dengan adanya pemecahan ini apa yang diharapkan dan apa yang dilakukan baik oleh siswa maupun orang pada umumnya bisa berjalan dengan lancar dalam rangka mencapai tujuanyang dicita-citakan.


Rujukan:
Oemar Hamalik, Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar,(Bandung: Tarsito,1983),