Jejak Pendidikan- Asal mula sejarah munculnya
“pesantren” atas dasar kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan
mengembangkan ajaran Islam, sekaligus mencetak kader-kader ulama’ atau da’i.
Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para
santri.
Pesantren sendiri
menurutpengertian dasarnya adalah asrama tempat santri atau murid-murid belajar
mengaji, sedangkan kata pondok berarti:
- bangunan untuk tempat sementara,
- rumah,
- bangunan tempat tinggal yang berpetak-petak yang berdinding bilik dan beratap rumpia (untuktempat tinggal atau beberapa keluarga),
- madrasah danasrama (tempat mengaji, belajar agama Islam).
Pesantren merupakan institusi
pendidikan Islam khas nusantara. Berdasarkan sejarah yang ada, pesantren ialah
model pendidikan Islam tertua di Indonesia, meskipun secara institusi baru
dikenal pada abad ke-17 Masehi. Menurut Karel Stenberk ada dua pendapat mengenai
munculnya istilah pesantren tersebut. Pertama, pesantren berasal dari
Indonesia.
Hal ini didasarkan bahwa sebelum Islam masuk ke Indonesia sistem
pengajaran semacam pesantren telah digunakan oleh Hindu di Jawa, kemudian
diadopsi oleh Islam. Kedua,mengatakan adanya sistem pengajaran dalam pesantren
sepenuhnya berasal dariIslam. Pendapat ini didasarkan bahwa ciri-ciri yang
ditunjukkan oleh pesantren telah ditemukan dalam agama Islam. Hal ini didukung
bahwa Baghdad yang merupakan pusat ibu kota wilayah Islam ada sistem pengajaran
yang samadengan pesantren.
Bahkan kalau ditarik dari sumbernya yaitu
Nabi Muhammad SAW, menggunakan sistem seperti pesantren dalam menyebarkan dan
mengembangkan ajaran Islam berdampingan dengan masjid sebagai pusatnya. Hali
ini diperkuat lagi istilah pondok pesantren berasal dari bahasa Arab yaitu
Funduq.
Menurut Nurchalis Majid yaitu :
Pondok atau pesantren adalah lembaga yang mewujudkan proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Dari segi historis, pesantren tidak hanya mengandung makna keislaman, tetapi juga keahlian (indigonous) Indonesia sebab lembaga yang serupa, sudah terdapat pada masa kekuasaan hindu-budha, sedangkan Islam meneruskan dan mengislamkannya.
Terlepas dari persoalan analisis sejarah
apakah pesantren merupakan kelanjutan dari sistem gilda pada pengamal tasawuf
di Indonesia dan Timur Tengah pada masa lalu atau merupakan wujud dari sistem
pendidikan hindu-budha yang telah terislamkan, namun kini orang telah banyak
yang telah mengakui, bahwa pesantren ditambah lagi dengan masalah, sudah
merupakan kenyataan hidup di bumi Indonesia.
Bahkan berbeda dengan perkiraan resmi
sebelumnya, peranan dan kedudukan pesantren di masyarakat ternyata jauh lebih
besar, kuat dan penting.Pesantren sebagai lembaga keagamaan telah cukup jelas,
karena motif, tujuan serta usahanya bersumber pada agama. Pesantren tumbuh dan
berkembang atas cita agama, yang akan hilang manakala motif dan
corakkeagamaannya hilang. Pernyataan ini juga ditegaskan Zamakhsyari Dhofir
sebagaimana berikut :
Pada dasarnya pondok pesantren adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional, dimana para santrinya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai. Asrama dan para santri atau siswa tersebut berada di lingkungan kompleks pesantren, dimana kyai bertempat tinggal juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan-kegiatan yang lain. Komplek ini biasanya dikelilingi dengan tembok untuk mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Namun dewasa ini banyak juga
pesantren-pesantren yang telah menggunakan sistem baru sebagai perombakan dari
sistem lama, namun bukan berarti menghilangkan ciri khas pesantren, akan tetapi
bagaimana dengan sistem yangbaru tersebut dapat mengimbangi kemauan ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang. Sehingga kegiatan pendidikan yang ada di
pesantren tidak ketinggalan dengan pendidikan yang ada di luar pesantren, juga
menggambar daya tarik yang khas yang ada di pesantren. Selanjutnya dari
beberapa pendapat di atas ada kesamaan pandangan, bahwa pondok pesantren
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam.
- Mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam.
- Setiap pondok pesantren dipimpin oleh seorang kyai yang merupakan suri tauladan bagi santrinya.
- Mempunyai sistem pendidikan dan pengajaran tertentu.
- Masjid sebagai pusat pengmalan dan kegiatan ajaran Islam secara keseluruhan.
- Para santri tinggal di asrama
Setelah dipahami dari pendapat-pendapat
dan ciri-ciri pondok pesantren di atas, maka dapat dikemukakan bahwa pengertian
pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam
yang dipimpin oleh seorang kyai, mempunyai sistem pendidikan dan pengajaran
tertentu, para santri tinggal di asram dan masjid sebagai pusat kegiatan ajaran
Islam.
Maka pesantren menurut data BKP3 mungkin
juga diangkat dari kata “santri” yang berarti murid, atau mungkin juga dari
kata “shastri” yang berarti huruf. Sebab di dalam pesantren inilah mula-mula
santri itu belajar mengenal dan membaca huruf, dan guru yang mengajar disebut
kyai yang mempunyai otoritas tertinggi. Sosok kyai dalam suatu pesantren
merupaka orang yang penuh wibawa dengan figur kebijakan disana.
Dengtan demikian para santri maupun abdi
dalem tuntuk dan ta’dhim terhadap sosok kyai. Para santri yang belajar huruf
(ilmu agama) tersebut kemudian disebutkan pondok (asrama) sebagai penampungan.
Kemudian antara kata pondok dengan pesantren merupakan kata sinonim dengan
makna tempat penginapan para santri yang menuntut ilmu agama. SukuJawa biasanya
menggunakan sebutan pondok atau pesantren dan sering pula menyebut pondok
pesantren. Di Madura digunakanistilah pesantren, sedangkan di
Pasundanmenggunakan kata pondok. Di Aceh dikenal dengan nama dayah atau
rangkang, dan di Minangkabau dengan sebutan surau.
Pendefinisian pesantren yang akan
digunakan sebagai gambaran dari pesantren yang dimaksudkan dalam penelitian ini
yaitu suatu institusi pendidikan Islam, yang dipimpin oleh seorang kyai, nama
pesantren ini adalah Pesantren Metal Moeslim. Dalam pesantren tersebut telah
diterapkan sistem pendidikan yang berbeda dari pesantren lainnya.
Rujukan:
- Enung K Rukyati & Fenti Hikmawati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,(Bandung: Pustaka Setia, 2006).
- Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 1989).
- A. Fatah Yasin,Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam,(Malang:UIN-Malang Press).