Advertisement
Jejak Pendidikan- Istilah nilai
adalah sesuatu yang abstrak yang tidak bisa dilihat, diraba, maupun dirasakan
dan tak terbatas oleh ruang lingkupnya. Nilai sangat erat dengan
pengertian-pengertian dan aktifitas manusia yang kompleks, sehingga sulit
ditentukan batasnya, karena keabstrakanya itu maka timbul bermacam-macam
pengertian, diantaranya sebagai berikut:
- Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterkaitan maupun perilaku.
- Nilai adalah suatu pola normatif, yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang ada kaitanya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi-fungsi bagian-bagiannya.Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan, tetapi hanya dapat dialami dan dipahami secara langsung.
- Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, bukan benda konkrit, bukan fakta, bukan hanya persoalan benar salah yang menuntut pembuktian Empirik, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki, disenangi dan tidak disenangi.
Beberapa
pengertian tentang nilai diatas dapat difahami bahwa nilai merupakan suatu yang
abstrak, ideal dan menyangkut persoalan keyakinan terhadap yang dikehendaki,
dan memberikan corak pada pola pemikiran, perasaan, serta perilaku. Dengan
demikian untuk melacak sebuah nilai harus melalui pemaknaan terhadap keyakinan
lain berupa tindakan, tingkah laku, dan pola pikir.
para ahli
mengemukakan berbagai teori tentang pengertian agama. Ada yang mengatakan bahwa
kata agama diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu suku “a” yang berarti
“tidak” dan „gama‟ yang berarti „kacau‟ jadi manakala suku kata „a‟ dan „gama‟
maka mempunyai arti tidak kacau, tidak kocar-kacir, teratur. Dengan demikian
agama itu adalah peraturan, yaitu peraturan yang mengatur keadaan manusia,
maupun mengenai sesuatu yang gaib, mengenai budi pekerti dan pergaulan hidup
bersama.
Agama dalam
bahasa arab adalah al-Dien dan al-milah. Kata al-din sendiri mengandung
berbagai arti. Dalam Al-Qur‟an kata al-Dien mempunyai banyak arti
diantaranya adalah balasan, taat, tunduk, patuh, undang-undang/hukum,
menguasasi, agama, ibadah, keyakinan.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Sedangkan Islam
berasal dari bahasa arab yaitu salam yang artinya selamat, sentosa, dan
damai. Asal kata tersebut dibentuk dari kata aslama, yuslimu, Islaman yang
berarti memelihara dalam keadaan sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri,
tunduk, patuh dan taat. Dengan demikian, secara antropologis perkataan Islam
sudah menggambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang tunduk dan patuh kepada
Allah.
Secara istilah,
Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran ajaranya diwahyukan Tuhan
kepada manusia melalui seoarang Rasul. Atau lebih tegas Islam adalah
ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada Masyarakat melalui Nabi Muhammad SAW
sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai
satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
Nilai-nilai
agama Islam pada hakekatnya adalah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup,
ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya
didunia ini, yang satu prinsip dengan lainya saling terkait membentuk satu
kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan. Jadi pada dasarnya Islam merupakan
satu sistem, satu paket, paket nilai yang saling terkait satu sama lain,
membentuk apa yang disebut sebagai teori-teori Islam baku.
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia, nilai-nilai agama Islam atau nilai-nilai keIslaman
adalah:
Bagian dari nilai material yang terwujud dalam kenyataan pengalaman rohani dan jasmani. Nilai-nilai agama Islam merupakan tingkatan integritas kepribadian yang mencapai tingkat budi (insan kamil). Nilai-nilai Islam bersifat mutlak kebenarannya, universal dan suci. Kebenaran dan kebaikan agama mengatasi rasio, perasaan, keinginan, nafsu-nafsu manusiawi dan mampu melampaui sunjektifitas golongan, ras, bangsa dan stratifikasi sosial.
Nilai-Nilai
agama Islam dapat dilihat dari dua segi yaitu: segi nilai normatif dan segi
nilai operatif. Segi nilai normatif dalam pandangan Kuppermen adalah standart
atau patokan norma yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihanya
diantara cara-cara tindakan alternatif yang menitik beratkan pada pertimbangan
baik buruk, benar-salah, hak dan batil, diridhoi atau diridhoi. Pengertian
nilai normatif ini mencerminkan pandangan dari sosiolog yang memiliki penekanan
utamanya pada norma sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi tingkah laku
manusia. Secara garis besar, penggunaan kriteria benar salah dalam menetapka
nilai adalah dalam hal ilmu (sains), semua filsafat kecuali etika mazhab
tertentu. Sedangkan nilai baik-buruk yang digunakan dalam menetapkan nilai ini
adalah hanya dalam etika.
Sedangkan nilai
operatif menurut Muhaimin dan Abdul Mujib adalah suatu tindakan yang mengandung
lima kategori yang menjadi prinsip standarisasi tingkah laku manusia; yaitu
baik, setengah baik, netral, kurang baik dan buruk yang dapat dijelaskan lebih
lengkap sebagai berikut:
- Wajib (baik), nilai yang baik dilakukan oleh manusia, ketaatan akan memperoleh imbalan jasa (pahala) dan kedurhakaan akan mendapat sanksi.
- Sunnah (setengah baik) nilai yang setengah baik dilakukan manusia, sebagai penyempurnaan terhadap nilai yang baik atau wajib sehingga ketaatannya diberi imbalan jasa dan kedurhakaanya tanpa mendapat sanksi.
- Mubah (netral), nilai yang bersifat netral, mengerjakan atau tidak, tidak akan berdampak imbalan jasa atau sanksi.
- Makruh (kurang baik), nilai yang sepatutnya untuk ditinggalkan. Di samping kurang baik, juga memungkinkan untuk terjadinya kebiasaan buruk yang pada akhirnya akan menimbulkan keharaman.
- Haram (buruk), nilai yang buruk karena membawa kemudharatan dan merugikan diri pribadi maupun ketentraman pada umumnya, sehingga apabila subyek yang melakukan akan mendapat sanksi, baik langsung (di dunia) atau tidak langsung (di akhirat).36
Kelima nilai
diatas cakupannya menyangkut seluruh bidang nilai yaitu nilai ilahiyah dan
ubudiyah, ilahiyah muamalah, dan nilai etik insani yang terdiri dari nilai
sosial, rasional, individu, biofisik, ekonomi, politik dan estetik.
beberapa uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai agama Islam adalah seperangkat
ajaran nilai-nilai luhur yang ditransfer dan diadopsi ke dalam diri untuk
mengetahui cara menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran-ajaran
Islam dalam membentuk kepribadian yang utuh. Oleh karena itu, seberapa banyak
dan seberapa jauh nilai-nilai agama Islam bisa mempengaruhi dan membentuk suatu
karakter seseorang sangat tergantung dari seberapa nilai-nilai agama yang
terinternalisasi pada dirinya. Semakin dalam nilai-nilai agama Islam yang
terinternalisasi dalam diri seseorang, maka kerpibadian dan sikap religiusnya
akan muncul dan terbentuk.
Rujukan:
- Zakiyah Daradjat, Dasar-dasae Agama Islam, (jakarta:Bulan Bintang, 1992).
- H.M Arifin, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987).
- Thoha Chatib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pistaka Belajar, 1996).
- Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat, Dan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1983).
- Faisal Ismail, Paradigma kebudayaan islam: Studi Kritis Dan Refleksi Historis, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997).
- Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002).
- Khursid Ahmad, Islam: Its Meaning And Mesaage, (London: Islamic Council of Europe, 1976).
- Nasruddin razak, Dienul Islam, (Bandung: al-Ma‟arif, 1977),
- Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran Dan Keribadian Muslim (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006).
- Fuad Amsyari, Islam Kaffah Tantangan Sosial dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Gema Insan Press, 1995).
- Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: VC Alfabeta 2004).
- Muhaimin dan abdul Mudjib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis Dan Kerangka Dasar Operasionalnya, (Bandung: Triganda Karya, 1993),