Jejak Pendidikan- Ketika usia beliau menginjak umur 30
tahun beliau mulai aktif menulis, beliau menuangkan pikiran-oikirannya dalam
berbagai buku dan karya ilmiah lainnya yang sangat mengagumkan. Beliau menulis
dengan bahasa yang mudah, argumentasi yang kuat, pemikiran yang jelas, dan
objektif dalam memaparkan berbagai pendapat para ahli fiqih.
Pada tahun 670 An-Nawawi memulai
menulis kitab-kitab yang sangat bermanfaat. Ia melakukan ini karena para ulama
sudah mengatakan bahwa seorang hendaknya memulai menulis sebuah karya, jika ia
mempunyai keahlian untuk itu. Al-Hafizh Ibnu Shalah yang mengutip Al-Khatib
Al-Baghdadi mengatakan, “Hendaknya seorang murid mulai menganalisis, mengarang,
dang menyusun karya, apabila ia sudah mempunyai keahlian untuk itu. Sebab,
suatu tulisan akan menetapkan hafalan, menjernihkan hati, membersihkan watak,
melatih kemampuan menerangkan, menyingkap yang masih samar, mendapatkan nama
harum yang disebut-sebut dan melanggengkan pengarangnya sampai akhir masa.
baca juga (biografi an-nawawi)
Al-jamal Al-Isnawi berkata,”Tatkala Imam
An-Nawawi sudah mampu menelaah dan menghasilkan karya, ia segera
melakukan kebaikan, yaitu menjadikan karya tulis sebagai sesuatu yang ia
hasilkan dan perjuangkan yang mana karya tulis itu akan memberikan manfaat bagi
ornag yang membacanya. Ia menjadikan penyusunan sebagai karya tulis manfaat
bagi orang yang membacanya.”
Dengan kalimat tersebut, Al-Isnawi ingin
menegaskan banyaknya karya-karya yang dihasilkan Imam Al-Nawawi, suatu
karya-karya yang memenuhi perpustakaan-perpustakaan dan mewujudkan impian
orang-orang yang beridealisme tinggi. Selain itu, memang tidak diragukan lagi
bahwa karya-karyanya berjumlah lebih dari lima puluh buah.
Ibnu Al-Athar yaitu murid An-Nawawi
meriwayatkan bahwa Imam Nawawi memerintahkan kepadanya untuk menjual
sekitar seribu buku tulis yang sebelumnya telah di beri tulisan dengan khatnya
sendiri. Hingga sampa saat ini,karya-karya yang ditulisnya mendapatkan
perhatian yang besar dari setiap muslim dan diterima oleh setiap kalangan di
seluruh negeri Islam.
Berikut adalah beberapa kontribusi An-Nawawi
dalam bentuk karya-karya yang telah ditulisnya.
Kitab-kitab karyanya dalam bidang hadits
- Syarh Muslim yang dinamakan Al-Minhaj Syarh Muslim Al-Hajjaj. Kitab ini berupa penjelasan dan penafsiran An-Nawawi terhadap hadits-hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
- Riyadh Ash-Shalihin, yang berisi hadits-hadits nabi tentang adab, akhlak dan latihan-latihan penyucian jiwa untuk menuju derajat orang-orang yang soleh.
- Al-Arbain An-Nawawiah, merupakan kitab kumpulan 40 hadits shalih.
- Khulashah Al-Ahkam min Muhimmat As-Sunan wa Qawa’id Al-Islam, merupakan kitab kumpulan hadits tentang hukum dari pentingnya sunnah dan kaidah-kaidah Islam.
- Al-Adzkar yang dinamakan Hilyah Al-Abrar Al-Akhyar fi Talkhish Ad-Da’wat wa Al-Adzkar, berisi hadits-hadits nabi yang menyebutkan doa dan dzikir dalam kehidupan sehari-hari. Diterbitkan oleh Dar al-Malah di Damsyiq.
- Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, kumpulan hadits shahih karya imam An-Nawawi .
Kitab-kitab karyanya dalam bidang ilmu
hadits
- Al-Irsyad wa At-Taqrib, mengenai keumuman hadits. Kitab ini telah ditahqiq lagi oleh Dr. Musthafa al-Han dan dicetak oleh percetakan al-Malah Damsyiq.
- Al-Isyarat ila Bayan Al-Asma’ Al-Mubhamat, mengenai ilmu hadits yang membahas tentang ilmu untuk mengetahui nama orang-orang yang tidak disebut namanya dalam matan dan di dalam sanad.
Kitab-kitab karyanya dalam bidang fikih
- Raudhoh Ath-Talibin, kitab ini adalah sebuah kitab besar dan menjadi rujukan dalam cabang-cabang fiqih Imam Syafi’i. Pada kali yang pertama, kitab ini dicetak dalam 12 jilid di Damsyiq oleh al-Maktab al-Islami dan mempunyai tulisan tangan yang indah di Dar al-Kutub al-Zhahhiriyyah.
- Al-Minhaj, tentang ilmu fiqih.
- Al-Idhah, merupakan sebuah kitab fiqh yang disusun secara khusus mengenai ibadat haji dan umrah.
- At-Tahqiq, kitab al-Tahqiq dikategorikan sebagai kitab fiqh yang berkedudukan yang paling tinggi di antara kitab-kitab karya al-Nawawi .
Kitab-kitab karyanya dalam bidang
pendidikan dan etika
- At-Tibyan fi Adabi Hamalah Al-Qur’an, menerangkan etika atau adab menjaga al-Qur’an berdasarkan al-Qur’an, al-Hadits dan perkataan para ulama. Terdiri dari sepuluh bab, yang juga membahas mengenai etika atau adab seorang pengajar.
- Bustan Al-Arifin, mengenai akhlak tasawuf.
Kitab-kitab karyanya dalam bidang
biografi dan sejarah
- Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughat, Kitab ini berisi penjelasan berkenaan dengan nama-nama dan kebahasaan.
Kitab-kitab karyanya dalam bidang bahasa
- Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughat bagian kedua, bagian kedua meneruskan dari bab pertama yang membahas tentang bahasa.
Semua karya-karya Imam Nawawi
telah diterima dan disuka semua orang dan semua kalangan ahli ilmu. Dan tidak
ada seseorang yang membaca karya-karyanya kecuali dia akan memberikan pujian
dan mendoakan untuknya agar ia mendapat rahmat. Ini disebabkan karena ia telah
melayani ilmu dan ahli ilmu dengan karya-karyanya yang amat berbobot tersebut.
Rujukan:
Syaikh
Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, Terj., Masturi Irham & Asmu’i
Taman, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006).