Jejak Pendidikan- Konsep
pendidikan pranatal dalam pandangan para pemikir pendidikan islam memiliki
beberapa perbedaan, namun memiliki makna yang sama. Hal ini akan mampu
menjelaskan pendidikan anak yang telah dilakukan oleh Islam sebagai suatu
pondasi pendidikan pada anak dalam masa yang akan mendatang. Menurut Dr.
Mansur, M.A dalam bukunya yang berjudul Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan,
konsep pendidikan pranatal ialah:
Pranatal
merupakan proses sebelum kelahiran, yang berkaitan atau keadaan sebelum melahirkan.
Menurut pandangan psikologi pranatal ialah aktifitas-aktifitas manusia sebagai
calon suami istri yang berkaitan dengan hal-hal sebelum melahirkan yang
meliputi sikap dan tingkah laku dalam rangka untuk memilih pasangan hidup agar
lahir anak sehat jasmani dan rohani.
Jadi, dalam
menjalankan pendidikan pranatal orang tua perlu membekali diri dengan
merangkaikan beberapa langkah, salah satunya ialah memilih calon ibu atau ayah
yang shalih shalihah. Konsep Islam telah mempersiapkan pendidikan anak sebelum
terjadinya kelahiran itu sendiri yakni dimulai sejak pemilihan jodoh
(prakonsepsi). Karena pendidikan anak dalam kandungan pertama kali dimulai
sejak memilih calon pasangan. Secara otomatis pasangan harus memiliki agama,
akal, akhlak, tata krama serta bibit yang baik pula agar mampu melahirkan buah
yang diharapkan. Bukankah buah itu tidak jatuh jauh dari pohonnya?
Sebagaimana
dijelaskan pula oleh Ubes Nur Islam dalam bukunya yang berjudul Mendidik
Anak dalam Kandungan bahwa:
Pendidikan anak dalam kandungan adalah memberikan stimulasi edukatif terhadap janin yang sudah menjadi bayi selama dalam kandungan ibunya, yang dilakukan oleh orang tuanya (ibu-bapak sang bayi) secara sadar dengan cara atau langkah-langkah tertentu, serta materi-materi pelajaran yang dipilih oleh orang tuanya. Dengan bekal kesadaran itu pulalah mereka meyakini bahwa setiap tindakan edukatifnya selalu direspons oleh anak dalam kandungannya, untuk tujuan sensitifikasi dan orientasi aplikasi nilai-nilai diajarkannya, bilamana anak telah tumbuh besar dewasa nanti.
Peran penting
pendidikan pranatal dalam membentuk anak-anak yang luar biasa perlu adanya
perencanaan, tindak lanjut dan kerja sama terutama dari pihak ayah dan bunda.
Dalam membangun keluarga dan memikul tanggang jawab pendidikan pada anak perlu
adanya kerja sama antara ayah-bunda. Satu sama lain harus saling melengkapi
dalam melaksanakan tugas. Seorang ibu bekerja sesuai dengan kekhususan dan
tabiatnya, begitu pula dengan ayah. Jika demikian, sempurna lah ruh kerja sama
antara ayah bunda sehingga akan mencapai hasil yang paling baik, yaitu
terbentuknya anak-anak yang shalih dan terdidiknya generasi yang beriman yang
tersemat di sanubarinya kekuatan iman dan nyawa islam.
Keistimewaan-keistimewaan
pendidikan pranatal (anak pralahir), merupakan hasil dari sebuah proses yang
sistematis dengan merangkaikan langkah, metode, dan materi yang dipakai oleh
kedua orang tuanya dalam melakukan pendidikan (stimulasi edukatif) dan
orientasi serta tujuan kemana keduanya mengarah dan mendidik. Menurut Baehaqi
dalam rujukan di atas, sedikit besar tingkah laku anak setelah lahir
dipengaruhi oleh pendidikan pranatal yang diberikan oleh orang tua. Sekalipun
hal ini tidak masuk akal, namun kenyataan membuktikan bahwa orang tua yang
keras, suka marah dan lainnya, akan diwarisi oleh anak-anaknya.
Dengan
demikian, maka apabila menghendaki anak itu lahir kemudian mempunyai akhlak
yang baik, rajin ibadah, hormat kepada orang tua dan sopan santun pada sesama
manusia, metode yang tepat diberikan orang tua pada anak pranatal adalah dengan
mendekatkan diri kepada Allah, rajin ibadah dan berdo'a serta meminta kepada
orang lain mendo'akannya dengan memberi saran yang baik dalam upaya agar anak
pranatal lahir menjadi orang yang berguna dan berakhlak mulia.
Rujukan:
Felisha
Salwanida, Merencanakan Kecerdasan & Karakter Anak Sejak dalam Kandungan.