Jejak Pendidikan- Pembawaan dapat diartikan sebagai
kecenderungan untuk bertumbuh dan berkembang bagi manusia menurut pola-pola,
ciri-ciri, dan sifat-sifat tertentu, yang timbul saat masa konsepsi dan berlaku
sepanjang hidup seseorang.
baca juga (pendidikan pranatal)
Menurut Elizabeth B. Hurlock penentuan
sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal; pertama
factor keturunan, membatasi sejauh mana individu dapat berkembang. Kalau
kondisi-kondisi sebelum dan sesudah melahirkan menguntungkan dan kalau
seseorang mempunyai dorongan yang sangat kuat, ia dapat mengembangkan
sifat-sifat fisik dan mental yang diwarisinya sampai batas maksimumnya, tetapi
tidak dapat berkembang lebih jauh lagi. Kedua, sifat bawaan sepenuhnya merupakan
masalah kebetulan: tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom
dari pihak ibu ataupun pihak ayah yang diturunkan pada anak.
Adapun pola-pola, ciri-ciri dan
sifat-sifat dalam pembawaan seseungguhnya talah ada sejak konsepsi atau fertilization,
saat pertemuan sel-sel benih (ovum) dari pihak ibu dan mani (sperma)
dari pihak ayah dimulai. Sel-sel tersebutlah yang telah menyatu mengandung
pembawaan (Hereditas), dan dalam sel-sel tersebut terdapat benih-benih gene
sebagai sifat pembawaan.
Pembawaan dikelompokkan dalam empat macam
pembawaan, yaitu:
a. Pembawaan spesies
Tiap-tiap manusia biasa di waktu lahirnya
telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia, bentuk badannya,
anggota-anggota tubuhnya, intelegensinya, ingatannya dan sebagainya. Semua itu
menunjukkan ciri-ciri yang khas dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
b. Pembawaan ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih
terdapat bermacam perbedaan yang juga termasuk pembawaan keturunan, yaitu
pembawaan keturunan mengenai ras.
c. Pembawaan jenis kelamin
Setiap manusia yang normal sejak lahir
telah membawa pembawaan jenis kelamin masing-masing laki-laki atau perempuan,
pada jenis kelamin itu terdapat perbedaan pola sikap dan sifatnya terhadap
dunia luar.
d. Pembawaan perseorangan
Tiap-tiap orang sendiri-sendiri
(individu) memiliki pembawaan yang sifat individual (pembawaan seseorang yang
tipical). Tiap-tiap individu meskipun bersamaan ras atau jenis
kelaminnya,masing-masing mempunyai pembawaan watak, intelegensi, sifat-sifat
dan sebagainya yang berbeda-beda.
Rujukan:
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,
( Bandung; Rosda Karya, 2000).
Baharuddin, M.Pdi, Psikologi
Pendidikan, (Jogjakarta : ar-Ruzz Media Group, 2007).
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi
Perkembangan, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1997).