Jejak Pendidikan- Menurut Lillie, kata moral berasal dari kata mores yang
berasal dari bahasa latin yang artinya tata cara dalam kehidupan atau
adat-istiadat. Dewey mengatakan bahwa moral adalah sebagai hal-hal yang
berhubungan dengan nilai-nilai susila. Sedangkan Baron, dkk mengatakaan bahwa moral
adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan
salah atau benar. Oleh Magnis Suseno dikatakan bahwa kata moral selalu
mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga bidang moral
adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.
Keagamaan berasal dari kata agama yang berarti segenap kepercayaan
kepada Tuhan. Jadi keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat di dalam agama.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa agama adalah suatu
pandangan yang mencakup berbagai kepercayaan yang lahir melalui ide, pikiran atau
gagasan manusia baik dalam bentuk budaya maupun agama. Agama yang
paling mendasar adalah keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural, zat
yang maha mutlak di luar kehidupan manusia mengandung tata peribadatan 18 atau
ritual yaitu tingkah laku dan perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan zat
yang diyakinin sebagai konsekwensi dari keyakinan akan keberadaanya, dan
mengandung tata aturan, kaidah-kaidah atau norma-norma yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia, atau manusia dengan lingkunganya sesuai dengan
keyakinanya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa moral keagamaan adalah ajaran baik-buruk suatu perbuatan
atau akhlak manusia yang berhubungan dengan agama. Ada pula yang
menyatakan bahwa sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama
Islam. Pada dasarnya seorang muslim yang masuk ke dalam agama Islam
secara menyeluruh mengandung makna, bahwa mukmin tersebut seluruh hidup dan
kehidupanya tunduk dan patuh pada ajaran agama Islam. Yang mana hal ini
telah tertuang dalam firman Allah dalam surat al-mukminun ayat 1-11.
Artinya: 1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman; 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya; 3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna; 4. dan orang-orang yang menunaikan zakat; 5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya; 6. kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa; 7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas; 8. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya; 9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya; 10. mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi; 11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.
Peran agama dalam hidup dan kehidupan manusia sangat penting
karena pada dasarnya manusia memilki keinginan yang sangat esensial dalam jiwa,
berupa keinginan yang sangat esensial dalam jiwa, berupa keinginan selalu
mencari sesuatu yang berbeda di luar dirinya, yang ideal, yang dapat memahami
hatinya. Segala sesuatu yang hidup di muka bumi ini baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan senantiasa ingin hidup dan setiap orang mempunyai keinginan untuk
memuja dan mengagungkan sesuatu dengan kematangan jiwa manusia berusaha untuk
mencari makna terdalam dari hidup, disamping itu, keinginan yang paling
mendasar bagi setiap makhluk adalah kebahagiaan dan ketentraman.
Bahan Rujukan
- Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2004.
- Wjs Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006, Ed. III Cet. Ke-3.
- Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai, Pengembangan Moral Keagamaan Mahasiswa PTIAIN, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008.