Advertisement
Jejak Pendidikan- Berikut penjelasan tentang Pengertian Fungsi dan Tujuan Lembaga Kesejahteraan Sosial anak (LKSA):
Pengertian Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)
Panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) menurut
Depsos RI (2004: 4), yaitu suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial anak yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada
anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar,
memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan
fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang
luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadianya sesuai dengan yang
diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai
insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan nasional.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, panti asuhan atau lembaga
kesejahteraan sosial anak diartikan sebagi rumah, tempat, atau kediaman yang
digunakan untuk memelihara (mengasuh) anak yatim, piatu, yatim piatu, dan juga
termasuk anak terlantar. Santoso memberikan
pengertian sebuah panti asuhan sebagai suatu lembaga yang sangat terkenal
untuk membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun
yang tidak tinggal bersama dengan keluarga.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang
berfungsi memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak sebagai wakil orang
tua dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka
memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sampai mencapai tingkat kedewasaan
yang matang serta mampu melaksanakan perannya sebagai individu dan warga negara
didalam kehidupan bermasyarakat.
Fungsi dan Tujuan Lembaga Kesejahteraan Sosial anak
(LKSA)
Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia
(1997), panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) memiliki
fungsi sebagai berikut:
- Pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak. Panti asuhan berfungsi sebagai pemulihan, perlindungan, pengembangan dan pencegahan.
- Pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak.
- Pusat pengembangan keterampilan (yang merupakan fungsi penunjang). Panti asuhan sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan kepribadian anak-anak remaja.
Tujuan panti asuhan menurut Departemen Sosial
Republik Indonesia (1997) yaitu:
- Memberikan pelayanan yang berdasarkan pada profesi pekerja sosial kepada anak terlantar dengan cara membantu dan membimbing mereka kearah perkembangan pribadi yang wajar serta mempunyai keterampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat.
- Penyelenggara pelayanan kesejahteraan sosial anak di panti asuhan sehingga terbentuk manusia-manusia yang berkepribadian matang dan berdedikasi, mempunyai keterampilan kerja yang mampu menopang hidupnya dan hidup keluarganya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan panti asuhan adalah memberikan pelayanan, bimbingan dan keterampilan kepada anak asuh agar menjadi manusia yang berkualitas.
Standar Nasional Pengasuhan untuk Lembaga
Kesejahteraan Nasional menyatakan standar pelayanan panti asuhan adalah seperti
orang tua bagi anak-anak yang ditempatkan di panti asuhan, dan selayaknya orang
tua maka panti asuhan bertanggung jawab untuk memenuhi pemenuhan hak-hak anak
yang meliputi hak terhadap perlindungan, (terkait dengan martabat anak dan
melindungi anak dari kekerasan); hak terhadap tumbuh kembang (mendukung
perkembangan kepribadian anak, memfasilitasi relasi anak dengan keluarga dan
pihak lainnya secara positif dan menyekolahkan anak); hak terhadap partisipasi
(mendengar, mempertimbangkan serta mengimplementasikan suara dan pilihan anak);
serta memenuhi hak anak terhadap kelangsungan hidup (memenuhi kebutuhan dasar
anak terhadap makanan, minuman dan fasilitas yang aman).
Panti asuhan sebagai Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak juga memfasilitasi pemeriksaan kesehatan oleh tenaga
profesional seperti memastikan setiap anak menerima vaksinasi, imunisasi,
vitamin, obat cacing, dan berbagai kebutuhan lain sesuai dengan usia dan
kebutuhan tumbuh kembang mereka. Pertolongan Pertama pada Kecelakan (P3K) juga
disediakan untuk kebutuhan darurat.
Rujukan:
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.