Jejak Pendidikan- Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada
seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan. Selaku suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen-komponen,
antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, perlu adanya pengorganisasian semua
komponen-komponen yang ada sehingga dapat saling kerja sama dan dapat
menghasilkan suatu yang berkesinambungan
Dalam prakteknya, guru sebelum melangkah pada proses pembelajaran
di kelas tentunya harus merencanakan proses pembelajaran yang akan
dilakukannya. Kegiatan-kegiatan melaksanakan perencanaan diantaranya meliputi
menentukan tujuan, menulis silabus serta rencana pembelajaran (RPP), menentukan
topik bahasan serta alokasi waktunya, dan terakhir menentukan sumber-media
pembelajaran. Adanya perencanaan pembelajaran ini akan memberikan keuntungan
bagi guru, diantaranya menurut Wina Sanjaya adalah sebagai berikut:
baca juga (Strategi pembelajaran)
- Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan secara untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
- Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuann yang diharapkan.
- Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
Menurut Abudin Nata berdasarkan pengalaman dan uji
coba para ahli, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam
menetapkan strategi pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah :
a. Penetapan perubahan yang diharapkan
Dalam menyusun strategi pembelajaran, berbagai
perubahan tersebut harus ditetapkan secara spesifik, terencana dan terarah. Hal
ini penting agar kegiatan belajar tersebut dapat terarah dan memiliki tujuan
yang pasti.
b. Penetapan pendekatan
Pendekatan adalah sebuah kerangka analisis yang
akan digunakan dalam memahami sesuatu masalah. Didalam pendekatan tersebut
terkadang menggunakan tolok ukur sebuah disiplin ilmu pengetahuan, tujuan yang
ingin dicapai, langkah-langkah yang akan digunakan, atau sasaran yang dituju.
c. Penetapan metode
Metode pengajaran sangat memegang peranan penting
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Penggunaan metode tersebut selain
harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, juga harus memerhatikan bahan
pelajaran yang akan diberikan, kondisi anak didik, lingkungan dan kemampuan
dari guru itu sendiri. Suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu, dan tidak cocok untuk mencapai tujuan yang lain.
d. Penetapan norma keberhasilan
Dengan menetapkan norma keberhasilan belajar, maka
guru akan mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai
sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukanya.
Berdasarkan rumusan komponen strategi pembelajaran
yang dikemukakan oleh ahli secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
beberapa, yaitu
a. Komponen pertama yaitu urutan kegiatan
pembelajaran
Mengurutkan kegiatan pembelajaran dapat memudahkan
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru dapat mengetahui bagaimana
harus memulaianya, menyajikannya, dan menutup pelajarannya.
1) Sub komponen pendahuluan
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberikan
motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa mempersiapkan
dirinya untuk menerima pelajaran dan juga mengetahui kemampuan siswa atau apa
yang telah dikuasai siswa sebelumnya dan berkaitan dengan materi pelajaran yang
akan disampaikan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan
gambaran singkat tentang isi pelajaran, penjelasan relevansi isi pelajaran yang
baru dan penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
2) Sub komponen penyajian
Dalam kegiatan ini peserta didik akan ditanamkan
pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah dimiliki dikembangkan kembali pada
tahap ini. Pada tahapan ini kegiatan menguraikan materi pelajaran, memberikan
contoh dan memberikan latian yang disesuaikan dengan materi pelajaran dilakukan.
3) Sub komponen penutup
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan untuk
memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi
pelajaran yang telah diberikan.
b. Komponen kedua yaitu metode pembelajaran
Metode mengajar ialah alat yang merupakan
perangkat atau bagian dari suatu strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi
cakupan strategi lebih luas dibanding metode atau teknik pengajaran. Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan
pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar
atau guru harus dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan materi
pembelajaran dan kondisi atau karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik. Diantara metode pembelajaran menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
- Metode ceramah: guru memberikan uraian atau penjelasan kepada siswa pada waktu tertentu (terbatas) dan tempat tertentu serta dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap suatu masalah.
- Metode diskusi: biasanya erat kaitannya dengan metode ceramah. Metode diskusi tidak hanya percakapan atau debat biasa, akan tetapi disukusi timbul karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-macam.
- Metode demonstrasi: metode mengajar atau yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memberlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada siswa.
c. Komponen ketiga yaitu media yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media dapat berbentuk
orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak, dan sebagainya. Hal-hal yang
harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:
- Ketetapan dengan tujuan pembelajaran
- Dukungan terhadap isi pelajaran
- Kemudahan memperoleh media
- Keterampilan guru dalam menggunakannya
- Ketersediaan waktu
- Sesuai dengan taraf berfikir siswa
d. Komponen keempat yaitu pengelolaan kelas
Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan
dalam menyelesaikan pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar dalam
menyampaikan informasi pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran berjalan
sesuai dengan target yang ingin dicapai.
e. Komponen kelima, pengelolaan kelas
Kelas adalah ruang belajar (lingkungan
fisik) dan lingkungan sosio-emosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan
kelas, keindahan kelas, pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat
lain dan ventilasi/pengaturan cahaya. Sedangkan sosio emosional meliputi tipe
kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik, dsb.
Pengelolaan kelas menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar
dapat berlangsung secara benar.
Rujukan:
Misbachul Munir, Strategi Guru dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar PAI di MTSN Kunir Wonodadi Blitar Tahun Akademik 2011/2012, Skripsi
STAIN Tulungagung, 2012.
Anisatul Mufarokah, Strategi Belajar-Mengajar (Yogyakarta:
Teras, 2009),
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standart
Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta:
Kencana, 2009),