عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ
لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ النَّارَ( رواه المسلم)
Artinya: Dari
Jabir bin Abdullah ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Barang siapa bertemu Allah dalam keadaan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka dia masuk surga, dan barang siapa yang
bertemu dengan-Nya dalam keadaan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka ia akan
masuk neraka.” [HR. Muslim].
Penjelasan:
1.
Sanad
Sanad adalah jalnnyanya hadis atau orang yang
mendengar hadis dari mulai pada Rasul hingga pada orang terakhir dibaca. Maka Yang
menjadi sanat dalam Hadis diatas adalah (عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ ) karena dari jabir hadis itu di
dengar kemudian disampaikan kepada orang lain.
2.
Matan
Matan adalah isi dari sebuah hadis tersebut, maka dalam hadis ini
yang menjadi matan adalah
مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا
يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ
النَّارَ
Jadi yang menjadi matan atau isi dari hadis tersebut bahwa Nabi
menjelaskan imbalan yang sangat besar yang akan Allah berikan kepada
hamba-hamba yang tidak menyekutukan Allah.
3.
Rawi
Rawi adalah orang yang meriwayat sebuah hadis maka yang
meriwayarkan hadis ini adalah Imam Muslim. Jadi
Dalam hadis diatas dijelaskan kepada kita semua bahwa Nabi
mengingatkan kepada kita untuk selalu menjaga ketauhidan kita kepada Allah,
jangan pernah menyekutukan Allah, karena itu syirik, dan Allah sangat membenci
hambanya yang syirik, sehingga Allah member imbalan yang sangat besar yaitu surge
bagi hamba yang menjada ketauhidannya hingga akhir hayat.