Advertisement
Jejak Pendidikan- Perilaku
religiusitas menurut Glock dan Stark dalam Muhyani disebutkan ada 5 macam
dimensi, yaitu:
baca juga (pengertian religius)
a.
Dimensi
keyakinan (belief)
berisi
seperangkat keyakinan yang terpusat pada keyakinan adanya Allah. Kepercayaan
kepada Allah ini selanjutnya melahirkan seperangkat keyakinan yang berkaitan
dengan alam gaib dan alam nyata. Bagaimana misalnya tentang konsep penciptaan
alam, penciptaan manusia dan adanya roh dalam manusia. Begitu pula tentang alam
lain yang akan menjadi tempat kembalinya manusia kelak. Dimensi ini pula
umumnya memberikan muatan-muatan yang bercorak doktrinal.
b. Dimensi
peribadatan atau praktek agama (practical).
Dimensi ini merupakan refleksi langsung dari dimensi pertama.
Ketika agama menkonsepsikan adanya Allah yang menjadi pusat penyembahan,
disebut juga dimensi praktek agama atau peribadatan (ritual). Semua bentuk
peribadatan itu tidak lain merupakan saranan untuk melestarikan hubungan
manusia dengan Allah. Lestarinya hubungan ini akan berakibat pada terlembaganya
agama itu secara permanen.
c. Dimensi pengalaman dan penghayatan (the experiential
dimensions/religious feeling)
adalah
bentuk respon kehadiran Tuhan yang dirasakan oleh seseorang atau komunitas
keagamaan. Respon kehadiran Tuhan dalam diri seseorang atau komunitas keagamaan
tercermin pada adanya emosi keagmaan yang kuat. Terdapat rasa kekaguman,
keterpesonaan dan hormat yang demikian melimpah.
d. Dimensi pengamalan dan konsekuensi (the consequential
dimensions/relgious effect)
berupa
pelaksanaan secara konkrit dari tiga dimensi diatas. Pengamalan adalah bentuk
nyata dari semua perbuatan manusia yang disandarkan kepada Tuhan. Hidup dalam
pengertian ini merupakan pengabdian yang sepenuhnya diabdikan kepada Tuhan.
Orientasi dari semua perilaku dalam hidup semata tertuju kepada Tuhan. Komitmen
seorang pemeluk suatu agama akan nampak dari dimensi ini.
e.
Dimensi
pengetahuan agama (intellectual).
Dimensi
ini memuat konsep-konsep yang terdapat dalam suatu agama, baik berkaitan dengan
sistem keyakinan, sistem norma dan nilai, mekanisme peribadatan, dan bagaimana
caranya seorang beragama memiliki penghayatan yang kuat terhadap agamanya.
Dimensi ini akan sangat mendukung bagi munculnya kesadaran keagamaan dalam diri
seseorang yang beragama,
pengetahuan
keagamaan memiliki signifikasi yang kuat terhadap perkembangan keagamaan (religiusitas)
seseorang. Dalam menuju kesadaran beragama ini, usaha yang mesti dilakukan
adalah bagaimana caranya menempatkan pengetahuan keagamaan pada posisi yang fundamental-substantial.
Kesan yang muncul dalam kehidupan manusia secara umum memperlihatkan adanya
dikotomi diantara posisi ilmu agama dan ilmu umum.
Di satu pihak ada yang lebih
memperhatikan perkembangan ilmu agama, tetapi disisi lain mengutamakan
perkembangan ilmu umum. Cara pandang yang dikotomis ini hendaknya segera
dihilangkan, karena sebenarnya kedua jenis pengetahuan tersebut sangat
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia didunia ini.
Dalam
konsep Islam, Masrun dan kawan-kawan dalam penelitianya yang dikutip peneliti
dari Rizky Setiawati mengungkapkan konsep religiusitas dalam pandangan Islam,
yaitu
a.
Dimensi
iman.
Dimensi
ini menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan seorang muslim terhadap kebenaran
ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik. Dimensi ini biasa disebut
dengan akidah Islam yang mencakup kepercayaan manusia terhadap Allah, malaikat,
kitab suci, nabi, hari akhir serta qadha dan qadar.
b. Dimensi islam.
Dimensi
ini mencakup sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan ibadah
seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, juga
ibadah-ibadah lainya seperti membaca al-Qur’an.
c.
Dimensi
ihsan.
Dimensi
ini berhubungan dengan pengalaman-pengalaman religius, yakni persepsi-persepsi
dan sensasi-sensasi yang dialami oleh seseorang, misalnya perasaan dekat dengan
Allah, perasaan berdosa saat melanggar perintah Allah dan lain-lain.
d. Dimensi ilmu.
Dimensi
ini mengacu pada seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya,
menyangkut pengetahuan tentang Al-Qur’an, pokok ajaran dalam rukun iman dan
rukun Islam, hukum-hukum Islam, sejarah kebudayaan Islam.
e.
Dimensi
amal.
Dimensi
ini meliputi bagaimana pemahaman keempat dimensi diatas ditunjukkan dalam
tingkah laku seseorang. Dimensi ini mengidentifikasi pengaruh-pengaruh iman,
Islam, ihsan dan ilmu didalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan
uraian tentang dimensi religiusitas yang dikemukakan oleh Glock dan Stark,
serta Masrun dan kawan-kawannya, peneliti memberikan kesimpulan bahwasanya
religiusitas yang diwujudkan dalam kehidupan, semata-mata terbentuk melalui
satu kesatuan dimensi yang utuh dan tidak berdiri dengan sendirinya.
rujukan:
- Muhyani, Pengaruh Pengasuhan Orang Tua dan Peran Guru disekolah Menurut Persepsi Murid Terhadap Kesadaran Religius dan Kesehatan Mental (Jakarta : Kemenag RI, 2012).
- Rizky Setiawati, Dinamika Religiusitas Muslim di Sekolah Non Muslim (Studi Kasus 3 Siswa Muslim di SMA Santo Thomas Yogjakarta), Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, pdf. 2014,