Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Fungsi Motivasi

Jejak Pendidikan-Dalam dunia pendidikan, terutama bagi para guru yang selalu berhadapan dengan para siswanya. Maka motivasi sangatlah diperlukan bagi anak, hal ini dikarenakan seiring dengan terbentuknya kepribadian anak, juga motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran. Dilihat dari segi fungsi dan manfaatnya motivasi dapat mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku, dalam hal ini fungsi motivasi adalah:[1]

baca juga (pengertian motivasi)

  1.  Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 
  2. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 
  3. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan atau mencari tujuan yang diinginkan oleh anak didik.

baca juga (teori motivasi)

Selain yang telah kami sebutkan diatas. Ada juga fungsi-fungsi lain, yaitu mendorong timbulnya perbuatan. Seorang guru dapat mendorong peserta didiknya agar mempunyai motivasi yang baik dan giat belajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi bagi peserta didik dalam kegiatan belajar yaitu:
 
Hasrat untuk belajar
Hasil belajar akan lebih baik apabila ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu. Kuatnya tekad tergantung pada macam-macam faktor, salah satunya adalah nilai tujuan pelajaran itu bagi peserta didik.

Saingan
Saingan dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi, namun persaingan juga dapat merusak karena dapat saling merendahkan harga diri temannya.

Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi bila setiap orang mempunyai harapan untuk memperolehnya. Bagi pelajar hadiah juga dapat merusak karena dapat menyimpangkan pikiran peserta didik dari tujuan belajar yang sesungguhnya.

Teguran dan kecaman
Teguran dan kecaman digunakan untuk memperbaiki anak yang membuat kesalahan, yang malas dan berkelakuan kurang baik, namun harus digunakan dengan hati-hati dan bijaksana agar jangan merusak harga diri anak.

Sering memberi ulangan
Murid-murid lebih giat belajar apabila tahu akan diadakan ulangan, akan tetapi bila ulangan terlampau sering maka pengaruhnya tidak berarti lagi.
Kerjasama
Bersama-sama melakukan tugas dapat meningkatkan kegiatan belajar.

Pujian
Pujian sebagai akibat pekerjaan yang diselesaikan dengan baik merupakan motivasi yang baik. Pujian akan lebih bermanfaat dari pada hukuman, guru hendaknya mencari hal-hal pada peserta didik yang dapat dipuji, seperti tulisannya, ketelitiannya, tingkah laku dan sebagainya.

Ego-involvement
Seseorang merasa ego-involvement atau keterlibatan diri bila ia merasa pentingnya suatu tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya. Itu sebabnya ia akan berusaha dengan segenap tenaganya untuk mencapai hasil baik untuk menjaga harga dirinya.

Mengetahui hasil
Peserta didik akan tambah semangat jika mengetahui hasil belajarnya baik, akan tetapi jika hasil belajarnya jelek dapat mengurangi motivasi belajar peserta didik tersebut.

Memberi angka
Angka yang baik bagi peserta didik adalah sebuah motivasi karena peserta didik berusaha belajar giat untuk mencapainya. Namun belajar semata-mata untuk mencapai angka tidak akan memberi hasil belajar yang sejati.[2]





[1] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 161.
[2] S. Nasution, Didaktis Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 81.