jenis kenakalan remaja |
Jejak
Pendidikan-Sebelum kita belajar cara menatasi kenakalan remaja maka untuk
sekilas terlebih dahulu kita harus bisa mengenal jenis kenakalan yang dilakukan
oleh remaja disekolah. Kenakalan remaja merupakan Kenakalan remaja sebagai
suatu keadaan yang kurang menyenangkan dalam kehidupan sosial disebabkan
menyentuh beberapa hal. Ada masalah kenakalan remaja yang menyentuh masalah
material atau kebendaan dan ada pula kenakalan remaja yang meyentuh dalam hal
psikologi, seperti: tercemarnya nama baik seseorang, harga diri, martabat
sesorang dan ada pula kenakalan dalam kehidupan sosial, melanggar norma-norma
sosial dan adat yang berlaku, kebiasaan masyarakat dan hukum yang berlaku,
ini menurut Drs. Hasan Bisri dalam bukunya Remaja Berkualitas.[1]
baca juga (kenakalan remaja)
Untuk memudahkan
kita mengenalinya maka Kenakalan (delinquent) seorang remaja ataupun
siswa dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut Wright yang kutip oleh Drs.
Hasan Bisri dalam bukunya Remaja Berkualitas, membagi jenis-jenis kenakalan
remaja ataupun siswa dalam beberapa keadaan, berikut penjelasannya:
a. Neurotic
delinquency
Neurotic
delinquency merupakan kenakalan seorang remaja ataupun siswa sifatnya pemalu,
terlalu perasa, suka menyendiri, gelisah dan mengalami perasaan rendah diri.
Mereka mempunyai dorongan yang kuat untuk berbuat suatu kenakalan, seperti:
mencuri sendirian dan melakukan tindakan agresif secara tiba-tiba tanpa alasan
karena dikuasai oleh khayalan dan fantasinya sendiri.
b.
Unsocialized delinquent
Unsocialized
delinquent merupakan suatu sikap kenakalan seorang remaja ataupun siswa
yang suka melawan kekuasaan seseorang, rasa permusuhan dan pendendam. Hukuman dan
pujian tidak berguna bagi mereka tidak pernah merasa bersalah dan tidak pula
menyesali perbuatan yang telah dilakukannya. Sering melempar kesalahan dan
tanggung jawab kepada orang lain. Untuk mendapatkan keseganan dan ketakutan
dari orang lain sering kali melakukan tindakan-tindakan yang penuh keberanian,
kehebatan dan diluar dugaan.
c.
Pseudo social delinquent
Pseudo
social delinquent merupakan
kenakalan remaja atau pemuda yang mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap
kelompok atau “geng” sehingga tampaknya patuh, setia dan kesetiakawanan yang
baik. Jika melakukan tindakan kenakalan bukan atas dasar kesadaran diri sendiri
yang baik tetapi karena didasari anggapan bahwa ia harus melaksanakan sesuatu
kewajiban kelompok yang telah digariskan. Kelompok memberikan rasa aman kepada
dirinya oleh karena itu ia selalu siap sedia memenuhi kewajiban yang diletakkan
atau ditugaskan oleh kelompoknya, meskipun kelompoknya itu tidak dapat diterima
dengan baik oleh masyarakat karena tindakan dan kegiatannya sering meresahkan
masyarakat.
Jadi,
dapat kita simpulkan jenis kenakalan remaja itu adalah:
- Neurotic delinquency merupakan kenakalan seorang remaja ataupun siswa sifatnya pemalu, terlalu perasa, suka menyendiri, gelisah dan mengalami perasaan rendah diri.
- Unsocialized delinquent merupakan suatu sikap kenakalan seorang remaja ataupun siswa yang suka melawan kekuasaan seseorang, rasa permusuhan dan pendendam.
- Pseudo social delinquent merupakan kenakalan remaja atau pemuda yang mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap kelompok atau “geng” sehingga tampaknya patuh, setia dan kesetiakawanan yang baik
[1] Hasan Basri, Remaja Berkualita, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Offset, 1995), h. 16