Advertisement
JEJAK PENDIDIKAN - Dalam pengertian
luas Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah
segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.[1] Sedangkan dalam pengertian
yang sempit pendidikan adalah sekolah, pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, pendidikan
adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar
memiliki kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan
serat tugas-tugas sosial mereka.[2]
http://www.jejakpendidikan.com/ |
Pendidikan adalah
aktifitas yang sengaja dilakukan untuk mengembangkan individu secara penuh.
Karena itu, norma nilai-nilai penting dalam semua perencenaan pendidikan, baik
norma itu sekularis, humanis, marxis maupun religius sifatnya. Islam memberikan
sebuah norma objektif untuk semua ahli pendidikan.[3] Ali ashraf juga
berpendapat dalam kata pengantar Crisis
in Muslim Education (Krisis dalam Pendidikan Islam), adalah pendidikan yang
melatih sensibilitas murid-murid sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku
mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan begitu pula pendekatan
mereka terhadap semua ilmu pengetahuan mereka diatur oleh nilai-nilai etika
Islam yang sangat dalam dirasakan.[4]
Menurut Muhammad Arifin pendidikan dalam arti yang luas adalah
usaha transformasi ilmu pengetahuan dari generasi tua ke generasi muda sebagai
usaha menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidup secara jasmaniah
maupun rohaniah.[5]
Dengan kata lain pendidikan adalah pengembangan diri pribadi manusia dalam
berbagai aspek.
Pendidikan
sering juga diartikan sebagai suatu usaha manusia untuk membimbing anak yang
belum dewasa menuju kedewasaan, dalam arti sadar maupun memikul tanggung jawab
atas segala perbuatannya dan dapat berdiri di atas kaki sendiri. Secara
kultural, pendidikan umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi, dan tujuan
yang sama, yaitu mengangkat dan menegakkan martabat manusia melalui transmisi
yang dimilikinya terutama dalam bentuk transfer ilmu pengetahuan (transfer kniwledge) dan transfer nilai (transfer value).[6]
Sedangkan pengertian secara alternatif pendidikan adalah usaha
sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai pengalaman-pengalaman belajar yang
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal yang
berlangsung seumur hidup yang bertujuan untuk optimalisasi pertimbangan
kemampuan individu, agar dikemudian ahri dapat memainkan peran hidup secara
tepat.[7] Dalam arti sederhana
pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia dalam membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.[8]
Langeveld menjelaskan pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan buatan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan
anak itu, atau lebih tepat dengan membantu anak agar cukup cakap dalam
melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa
atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup
sehari-hari, dan sebagainya yang ditujukan kepada orang yang belum dewasa.[9]
Menurut Ahmad D. Marimba
pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar terhadap oleh si
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.[10]
Menurut Kihajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.[11]
Dapat diambil inti dari demikian banyak tokoh yang mendefinisikan
tentang pendididikan adalah usaha yang dilakukan oleh manusia sebagai seorang abdi yang di turunkan ke atas bumi ini
untuk mengenal diri sendiri serta mengenal Allah SWT sebagai pencipta yang
telah memberikan berbagai rahmat dan nikmat yang dapat melengkapi kebutuhan
manusia untuk dapat terlatih dan secara mental mereka dapat mendisiplinkan diri
sehingga mereka bisa memiliki pengetahuan dan intelektual yang tinggi. Semua
itu tidak lepas dari memanfaatkan kebendaan yang ada didunia yang dapat
mewujudkan sebagai makhluk yang rasional, berbudi dan menghasilkan
kesejahteraan spiritual, moral dan fisik keluarga.
Sikap ini berasal dari keyakinan yang dalam kepada Allah dan
manusia menerima sepenuh hati atas segala hukum yang Allah berikan. Pentingnya
hukum yang demikian bagi manusia yang terkandung dalam pendidikan Islam agar
dapat tumbuh menjadi seorang yang mencintai perdamaian, dapat hidup tentram,
stabil dan berbudi luhur serta keyakinan sepenuhnya akan kemurahan Allah yang
tidak terbatas
[1] Redja
Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, cet 2 (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), h. 3.
[2] Ibid. h. 6.
[3] Ali Ashraf, Horison
Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus,1996), h. 23.
[4] Ibid.
[5] Muhammad
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 11.
[6] Hasbullah, Kapita
Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h.5.
[7] Ibid. h. 11.
[8] Hasbullah, Dasar-Dasar
Pendidikan, Cet 4, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), h. 1.
[9] Ibid. h. 2.
[10] Ibid. h. 3.
[11] Suwarno, Pengantar
umum Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h. 2.