JEJAK PENDIDIKAN-Pengertian
Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
http://fahrizal91.blogspot.co.id/ |
Meskipun kecerdasan
emosi dan spiritual berbeda, tetapi keduanya memiliki muatan yang sama-sama
penting untuk dapat bersinergi antara satu dengan yang lain. Penggabungan dari
kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual dinamakan Sebuah penggabungan gagasan
kedua energi yang berguna untuk menyusun metode yang lebih dapat diandalkan
dalam menemukan pengetahuan yang benar dan hakiki[1]
Ary Ginanjar
Agustian mendefinisikan emotional spiritual quotient (ESQ) sebagaimana
yang dikutip oleh Zamroni dan Umiarso dalam bukunya ESQ Model dan
Kepemimpinan Pendidikan: Kontruksi Sekolah Berbasis Spiritual:
Emotional
spiritual quotient (ESQ)
sebagai sebuah kecerdasan yang meliputi emosi dan spiritual dengan
konsep universal yang mampu menghantarkan pada predikat memuaskan bagi dirinya
dan orang lain, serta dapat menghambat segala hal yang kontradiktif terhadap
kemajuan umat manusia. Secara sederhana Ary Ginanjar Agustian menggambarkan konvergensi
bentuk kecerdasan tersebut sebagai berikut:
Hal yang mendasari
pemikiran Ary Ginanjar Agustian tentang emotional spiritual quotient (ESQ)
adalah nilai-nilai ihsan, rukun iman dan rukun Islam. Disamping sebagai
petunjuk ibadah bagi umat Islam, ternyata pokok pikiran dalam nilai-nilai
ihsan, rukun iman dan rukun Islam tersebut juga memberikan bimbingan untuk
mengenali dan memahami perasaan kita sendiri, dan juga perasaan orang lain, memotivasi
diri, mengelola emosi dalam berhubungan dengan orang lain. Suatu metode
membangun emotional quotient (EQ) yang didasari dengan hubungan antara
manusia dengan Tuhannya (spiritual quotient).[2]
[1]
Ary
Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ:
Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam..., hlm.
xxxviii.
[2]
Ary
Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ: Emotional
Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam..., hlm. 286.