JEJAK PENDIDIKAN- Pengertian
Kecerdasan inteligensi
Intelegensi adalah
potensi yang dimiliki seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun quotient
adalah satuan ukuran yang digunakan untuk intelegensi. Jadi, kalau panjang
diukur dengan meter, berat diukur dengan gram, maka kecerdasan diukur dengan quotient.[1]
http://fahrizal91.blogspot.co.id/ |
Masyarakat umum
mengenal intelegensi sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran,
ataupun kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapai. Sedangkan menurut pandangan
kaum awam intelegensi diartikan sebagai ukuran kepandaian. Sementara itu para
ahli psikologi lebih suka memusatkan perhatian pada masalah perilaku
intelegensi, daripada membicarakan batasan intelegensi. Mereka beranggapan
bahwa intelegensi merupakan status mental yang tidak memerlukan definisi,
sedangkan perilaku intelegensi lebih konkret batasan dan ciri-cirinya sehingga
lebih mudah untuk dipelajari. Dengan mengidentifikasikan ciri dan indikator
perilaku intelegensi, maka dengan sendirinya definisi intelegensi akan
terkandung di dalamnya. Adapun ciri-ciri perilaku yang secara tidak langsung
telah disepakati sebagai tanda telah dimilikinya intelegensi yang tinggi,
antara lain:
a. Adanya kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat.
b. Kemampuan mengingat.
c. Kreativitas yang tinggi.
d. Imajinasi yang berkembang.[2]
Feldam
mendefinisikan intelegensi sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah B. Uno dalam
bukunya Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran sebagai
berikut:
Kecerdasan merupakan
kemampuan memahami dunia, berpikir secara rasional, dan menggunakan
sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan. Dalam
psikologi, dikemukakan bahwa kecerdasan berarti penggunaan kekuatan intelektual
secara nyata. Akan tetapi, kemudian diartikan sebagai suatu kekuatan lain.
Karenanya, intelegensi atau kecerdasan terdiri dari tiga komponen, yakni:
a. Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau
mengarahkan tindakan.
b. Kemampuan untuk mengubah arah tindakan
apabila tindakan tersebut telah dilaksanakan.
c. Kemampuan untuk mengubah diri sendiri
atau melakukan autocritisism.[3]
Menurut Howard
Gordner definisi kecerdasan sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi dalam bukunya Revolusi
Kecerdasan Abad 21: Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan
sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Kecerdasan terdiri dari tiga
komponen; pertama kemampuan mengarahkan pikiran dan atau tindakan, kedua
kemampuan mengubah arah tindakan jika tindakan tersebut telah dilakukan,
dan ketiga kemampuan mengkritik diri sendiri.[4]
[1] Monty
P. Satiadarman dan Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan; Pedoman Bagi Orang
Tua dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas, (Jakarta: Pustaka Populer Obor,
2003), h. 26.
[2] Hamzah
B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), h. 58 .
[3] Ibid.
[4] Agus
Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 81.