Advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pedidikan kita
di Indonesia memiliki berjuta alasan dalam ketidaksuksesan pembelajarannya, dalam
hal tersebut siapa yang harus kita pertanyakan dan siapa yang harus kita
persalahakan.
http://fahrizal91.blogspot.co.id/ |
Scandura’s teori belajar struktural (SLT)
termasuk metodologi penelitian dari berbagai konten dan teori-teori populasi
tertentu tidak disajikan dalam bab ini. Untuk keperluan buku ini, SLT berfokus
pada resep Scandura untuk memilih dan urutan konten untuk memberikan instruksi
yang paling efisien untuk pembelajaran individu. Sedangkan pendekatan yang
dapat disesuaikan dengan instruksi kelompok, aplikasi yang terbaik adalah
individu pembelajar, terutama menggunakan sistem pengiriman berbasis teknologi
yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan individu.
Desainer menggunakan pendekatan pembelajaran
struktural pertama mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan proses kognitif
(aturan) di mana pelajar harus melakukan tugas. Kemudian, menggunakan analisis
struktural, perancang melanggar peraturan ke dalam bentuk kecil (atom) langkah
(operasi dan keputusan) dan mengembangkan diagram alir untuk menganalisa dan
mendokumentasikan langkah-langkah ini. Prosedur yang dihasilkan dianalisis
untuk mengidentifikasi jalan melalui prosedur sederhana, dan jalur kompleksitas
meningkat.SimakBaca secara fonetik
- Rumusan
Masalah
ü Bagaiamanakah Teori Pembelajaran (Gagne Dan Briggs) ?
ü Bagaiamanakah
Strategi Pembelajaran Berbasis
Teori Belajar Struktural ( Scandura) ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI PEMBELAJARAN (GAGNE DAN BRIGGS)
Gagne dan Briggs menyatakan bahwa
hasil belajar merupakan kemampuan internal capability) yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang
dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu. Menurut Gagne belajar bukan merupakan
proses tunggal, melainkan proses yang luas yang dibentuk oleh pertumbuhan dan
perkembangan tingkah laku, di mana tingkah laku tersebut merupakan hasil dari
efek kumulatif dari belajar. Artinya banyak keterampilan yang telah dipelajari
memberikan kontribusi untuk belajar keterampilan yang lebih rumit. Belajar
merupakan suatu proses yang kompleks yang menghasilkan berbagai macam tingkah
laku yang berbeda yang disebut "kapasitas". Kapasitas itu diperoleh
orang dari;
1. Stimulus
yang berasal dari lingkungan, dan
2. Proses kognitif
yang dilakukan si belajar.
Berdasarkan pandangan ini Gagne
mendefinisikan secara formal bahwa "belajar" adalah perubahan dalam
posisi atau kemampuan manusia yang bertahan selama masa waktu dan tidak semata-mata
disebabkan oleh proses pertumbuhan. Perubahan tersebut berbentuk perubahan
tingkah laku, hal itu dapat diketahui dengan jalan membandingkan tingkah laku
sebelum belajar dan tingkah laku yang diperoleh setelah belajar. Gagne menemukan
lima ragam belajar yang terjadi pada manusia, yaitu;
Ø Informasi
verbal
Ø Keterampilan intelektual
Ø Keterampilan motor
Ø Sikap
Ø Siasat kognitif.
Gagne menyebut dengan
istilah kondisi internal (internal conditions) dan kondisi eksternal (external
condition). Faktor internal adalah faktor yang berasal dalam diri individu
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1.
faktor fisiologis
2.
faktor psikologis, yang meliputi faktor
intelektif (kecerdasan, minat, kebutuhan, emosi dan motivasi)
3.
faktor kematangan. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang.mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dibedakan atas faktor:
Ø lingkungan
budaya,
Ø lingkungan fisik,
Ø lingkungan spiritual, dan
Ø lingkungan Agama
Menurut Briggs
hasil belajar yang sering disebut dengan istilah "scholastic
achievement" atau "academic achievement" adalah
seluruh efisiensi dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di
sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes
hasil belajar.
Hal ini berarti
bahwa hasil belajar seseorang dapat diperoleh melalui perangkat tes dan dengan
hasil tes dapat memberikan informasi tentang seberapa jauh kemampuan penyerapan
bahan oleh seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu
hasil belajar siswa adalah cermin dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperoleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar
merupakan hasil belajar yang telah diukur dan ditampilkan dengan nilai. prestasi
belajar merupakan pengetahuan yang diperoleh atau ketrampilan yang dikembangkan
dalam pelajaran di sekolah, yang biasanya ditampilkan dengan skor atau nilai
atau pekerjaan yang dibangun guru. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor dari dalam (faktor internal) maupun faktor dari luar
(faktor eksternal).
1.
Yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis
dan faktor psikologis misalnya kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kemampuan
kognitif.
2.
sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah
faktor lingkungan dan faktor instrumental misalnya guru, kurikulum, dan model
pembelajaran.
B. STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI BELAJAR STRUKTURAL ( SCANDURA)
Scandura’s teori belajar struktural (SLT) muncul
tahun 1960. Scandura sangat percaya bahwa teori instruksional yang baik harus
tepat, operasional, dan komprehensif,teori ini juga menggabungkan antara teori
pembelajaran prosedur pembelajaran dan perkembangan dengan analisis konten,
pengujian kompeten pembelajar, dan urutan instruktur bertahap.
Ditinjaudari segi Deskripsi makaSLT
panggilan untuk sebuah pendekatan yang sangat analitis untuk merancang
instruksi. Penekanan utamanya adalah pada seleksi isi dan strategi. Scandura
percaya bahwa apa yang orang lakukan untuk bisa belajar tergantung langsung dan
erat kaitannya pada apa yang telah mereka ketahui. Karakteristik terpenting
dari SLT adalah data dan proses (yaitu, isi dan aturan). Analisis struktural
adalah spesifikasi dari domain masalah dan identifikasi aturan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah. Rincian Scandura mengatur bagaimana hal ini dilakukan
melalui serangkaian langkah seperti :
Ø Langkah
pertama
mengharuskan analis untuk memutuskan cara yang cocok untuk mewakili fakta-fakta
yang diberikan dalam masalah dan solusi yang berhubungan dengan domain.
Ø Selanjutnya, analisis
memilih sampel terbatas dari masalah kemudian perangkat metode untuk memecahkan
masalah sampel yang konsisten dengan bagaimana pelajar diharapkan untuk
menyelesaikan target.
Aturan
Scandura’s memiliki beberapa komponen:
·
Domain-Masalah situasi yang membutuhkan kinerja
yang sukses dengan output pelajar
·
Rentang-diharapkan atau hasil yang dihasilkan
oleh aturan
·
Operasi-Seri tindakan diterapkan pada elemen
domain, yang menghubungkan domain dan range
1.
Domain adalah himpunan input yang dikodekan dengan
aturan yang berlaku. Untuk mencapai kinerja, pekerja genteng harus mengetahui
situasi, bahan, peralatan, atau sumber daya lain untuk memulai pekerjaannya.
(Ini mirip dengan “kondisi” atau “diberikan” dalam tujuan instruksional.) Untuk
konstruksi sukses header tirai, pekerja harus memiliki kain, peralatan jahit,
peralatan, dan gagasan. Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan domain
sebagai: (diberikan) setiap panel tunggal dari kain dipotong untuk mengoreksi
dimensi, mesin jahit, benang, pin, dll. Ini menggambarkan situasi dan kondisi
kerja.
2.
Range. Rentang ini adalah satu set aturan output
yang diharapkan hasilnya. Ini adalah hasil produk jadi. Dalam hal ini, kami
ingin pekerja kami untuk dapat membuat tiga variasi dari sebuah header tirai:
satu dengan saku batang, satu dengan saku batang dan ruffle, dan satu dengan
lipatannya. Rentang consists produk dengan ketiga variasi.
3.
Operasi. Operasi (atau prosedur) merupakan tindakan dan
keputusan pelajar berlaku untuk elemen-elemen dari domain. Ini adalah bagaimana
pelajar mendapatkan dari domain ke kisaran (misalnya, mengukur kain,
menggunakan mesin jahit).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
kemampuan internal capability) yang meliputi pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu
melakukan sesuatu.
Menurut Gagne belajar bukan merupakan proses tunggal, melainkan proses
yang luas yang dibentuk oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, di mana
tingkah laku tersebut merupakan hasil dari efek kumulatif dari belajar.
Scandura’s teori belajar struktural (SLT) muncul tahun
1960. Scandura sangat percaya bahwa teori instruksional yang baik harus tepat,
operasional, dan komprehensif,teori ini juga menggabungkan antara teori
pembelajaran prosedur pembelajaran dan perkembangan dengan analisis konten,
pengujian kompeten pembelajar, dan urutan instruktur bertahap.