Advertisement
jejak pendidikan-pengertian murabahah
Murabahah
adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli
barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang
disepakati antara bank syariah dan nasabah.
Murabahah,
dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan. Satu hal yang
membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah bahwa penjual dalam
murabahah secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa nilai pokok barang
tersebut dan berapa besar keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut.
Keuntungan tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase Jika
seseorang melakukan penjualan komoditi/barang dengan harga lump sum tanpa
memberi tahu berapa nilai pokoknya, maka bukan termasuk murabahah, walaupun ia
juga mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Penjualan ini disebut
musawamah.
Ketentuan umum
murabahah dalam bank syari'ah
1.
Bank dan nasabah harus melakukan
akad murabahah yang bebas riba.
2.
Barang yang diperjualbelikan tidak
diharamkan oleh syariah Islam.
3.
Bank membiayai sebagian atau seluruh
harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.
4.
Bank membeli barang yang diperlukan
nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
5.
Bank harus menyampaikan semua hal
yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara
hutang.
6.
Bank kemudian menjual barang
tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok
barang kepada nasabah beserta biaya tambahan yang diperlukan, misal ongkos
angkut barang.
7.
Nasabah membayar harga barang yang
telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu.
8.
Untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan
perjanjian khusus dengan nasabah.
9.
Jika bank hendak mewakilkan kepada
nasabah untuk membeli barang.