JEJAK PENDIDIKAN-Analisis Pemikiran al-Ghazali dalam Dunia
Pendidikan
Hal ini dapat dipahami dari satu segi tujuan diciptakannya manusia ialah
manusia berpotensi untuk menjadi khalifah fi al-ardi. Potensi tersebut
akan bermanfaat hanya jika digali melalui pendidikan karena itulah pendidikan
merupakan usaha penggalian dan pengemangan fitrah manusia.
Akan tetapi, munculnya filsafat
pragmatisme yang mendapat inspirasi dari John Dewey, telah mengubah arah
orientasi pendidikan. Filsafat pragmatisme telah mengabaikan konsep-konsep
kebenaran dan menggantinya dengan kegunaan, dan pengaruh itu berjalan terus,
akhirnya terwujudlah manusia-manusia yang menghancurkan konsep keagungan dan
kemuliaan diri manusia itu sendiri. Penggantian konsep tersebut mengharuskan
kita untuk mengubah sistem pendidikan yang ada sekarang, yang menyangkut dasar,
tujuan, materi, kualifikasi, sistem evaluasi pendidikan dan lain-lain sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan.
Tidak ada jalan lain untuk mengatasi
dunia pendidikan semacam itu kecuali kembali kepada dan menerapkan sistem
pendidikan yang memperhatikan fitrah manusia secara utuh, yakni sistem
pendidikan Islam. Selanjutnya, terhadap tantangan-tantangn yang sedang dihadapi
dunia pendidikan dewasa ini, ternyata konsep pendidikan al-Ghazali mampu
menjawabnya. Bukti kongkritnya adalah Ihya’.
Tampilnya pemikiran al-Ghazali
tentang pendidikan dalam dunia pendidikan dewasa ini adalah karena aktualitas
konsepnya, kejelasan orientasi sistemnya, dan secara umum karena pemikirannya
yang sesuai dengan sosio kultural. Penampilannya dalam dunia pendidikan
merupakan usaha pengubahan eksistensi muslim yang saat ini telah rusak
hubungannya dengan sejarah masa lampaunya. Juga, sumbangsihnya terhadap
pendidikan Islam untuk mempelajari warisan para leluhurnya yang telah dihalangi
oleh barat.